Luar Negeri
Amerika Serikat Bisa Kalah Jika Perang dengan Rusia di Eropa, Penyebabnya Karena Hal Ini
Sejumlah pensiunan perwira tinggi Amerika Serikat ( AS) berkata, negaranya bisa kalah jika perang dengan Rusia terjadi.
Di sana, militer AS harus menunggu selama tiga pekan sebelum mendapat pemberitahuan berisi izin melintasi negara Skandinavia tersebut.
"Jika Anda tidak bisa sampai di lokasi konflik kurang dari 45 hari, Anda bisa dikatakan kalah perang," beber Mayjen Steven Shapiro, kepala komando penyokong mobilisasi AS di Eropa.
Sebuah lembaga think tank melaporkan pasukan Rusia negara-negara yang dijaga oleh anggota NATO sering kecolongan dengan menyusupnya pasukan Rusia.
Baca: Inggris Cari Lima Belas Ribu Tukang Batu, Gaji 1,6 Juta Rupiah Per Delapan Jam Kerja
Baca: Tertarik Terbang ke Antariksa? Mulai Tahun 2019 Perusahaan Ini Jual Tiketnya
Rand Corp melaporkan di 2016, pasukan Rusia dilaporkan berhasil memasuki Riga (Latvia) maupun Talinn (Estonia) saat melakukan latihan perang.
Rand bukan lembaga pertama yang membeberkan kelemahan NATO.
Harian Jerman, Der Spiegel membocorkan dokumen NATO pada Juli 2017.
Dalam dokumen itu disebutkan kemampuan NATO telah menurun sejak era Perang Dingin.
"Berbagai struktur komando yang ada belum pernah diujicobakan," ulas laporan tersebut.
Baca: Penjual Ikan Terkejut Suara Ledakan Hingga Melompat Saat 19 Tiang Listrik Tumbang ke Jalan
Baca: Bakar Lemak Perut Secara Cepat dengan Konsumsi Bahan Makanan Ini
Jenderal Denis Mercier, Komandan Tertinggi NATO menulis dalam laporan kepada Dewan Atlantik Oktober tahun lalu, kemampuan militer berpindah dari Barat ke Asia.
Sebab, selain Rusia, China juga mulai melaksanakan modernisasi terhadap alat utama sistem persenjataannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jika Perang dengan Rusia di Eropa, AS Bisa Kalah karena Hal Ini"