OTT KPK di Aceh
Bakal Jadi Justice Collaborator, Ini Latar Belakang Hendri Yuzal Arsitek yang Jadi Stafsus Irwandi
Hendri Yuzal ditangkap di salah satu cafe di Banda Aceh bersama seorang temannya, sekitar pukul 18.30 WIB.
Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Operasi tangkap tangan yang dilaksanakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di dua lokasi di Aceh, Banda Aceh dan Bener Meriah, 3 Juli 2018, menimbulkan beragam cerita di kalangan warga.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah mencuatnya nama Hendri Yuzal yang menjadi satu dari empat tersangka dalam kasus tersebut.
Nama Hendri Yuzal semakin kencang dibicarakan setelah muncul berita dia akan menjadi justice collaborator dalam kasus dugaan suap penggunaan Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) atau Dana Otsus tahun anggaran 2018.
(Baca: Pengacara Hendri Yuzal Sambangi KPK, Sebut Kliennya Siap Jadi Justice Collaborator)
(Baca: KPK Selektif Kabulkan Permohonan Justice Collaborator Tersangka OTT di Aceh, Termasuk Hendri Yuzal)
Justice collaborator adalah saksi pelaku suatu tindak pidana yang bersedia membantu atau bekerja sama dengan penyidik dalam mengungkap kasus tertentu.
Seperti diberitakan, Hendri Yuzal ditangkap di salah satu cafe di Banda Aceh bersama seorang temannya, sekitar pukul 18.30 WIB.
Selanjutnya tim KPK bergerak ke Pendopo Gubernur dan mengamankan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
(Baca: Gubernur Aceh Jadi Tersangka KPK, Ulama Ajak Masyarakat Dukung KPK dan Doakan Irwandi Yusuf)
(Baca: PNA tidak Kiamat karena Ketua Umum Terjerat OTT)
Publik di Aceh kemudian bertanya-tanya tentang asal usul Hendri Yuzal yang kerap terlihat bersama Irwandi Yusuf semenjak dilantik sebagai Gubernur Aceh, 5 Juli 2017.
Selama ini Hendri Yuzal dikenal sebagai sosok yang kalem, santun, dan supel dalam pergaulan.
Sikapnya yang jauh dari sombong dan cepat akrab dengan orang-orang yang menjadi tamu Irwandi, membuat dia jarang menjadi sasaran kemarah orang-orang yang kecewa dengan keputusan Irwandi Yusuf.
Namun, Serambinews.com belum mendapatkan informasi pasti tentang asal usul Hendri Yuzal.
(Baca: Resmi, Mendagri Tunjuk Nova Iriansyah Jadi Plt Gubernur Aceh, Tgk Syarkawi Plt Bupati Bener Meriah)

Tetapi dari sejumlah informasi, diketahui Hendri Yuzal merupakan putra asli Aceh.
Di dalam jejaring sosial, LinkedIn (jejaring sosial untuk profesional yang memiliki latar belakang bisnis), tertulis, Hendri Yuzal telah menjadi Staf Khusus Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, sejak Juli 2017.
Sebelum itu, masih berdasarkan profil yang tertulis di LinkedIn, master lulusan University of Hawaii at Manoa ini telah malang melintang di banyak organisasi dan lembaga bonafit.
Setelah lulus dari Universitas Diponegoro tahun 2005 sebagai sarjana arsitektur, Hendri Yuzal mengawali karirnya sebagai arsitek di DesphiC Design Consultant di Semarang.
Tahun 2006 ia kembali ke Aceh, bekerja di BRR NAD-Nias sebagai Asisten Khusus Deputi Bidang Infrastruktur, Lingkungan, dan Pemeliharaan di Banda Aceh.

Hendri juga tercatat pernah bekerja sebagai Liaison Officer di Departemen Keuangan (April 2009-Juli 2009), Petugas Monitoring dan Evaluasi di Bappenas (2009- 2011), dan sebagai Project Consultant di UNDP Banda Aceh (Januari 2012-Juni 2012).
Tidak hanya itu, Hendri juga pernah menjadi Asisten Program R3ADY Asia-Pacific, Honolulu, Hawaii (Maret 2014-Agustus 2014), Project Consultant di Mercy Corps Jabodetabek (September 2014-November 2014), dan EU Expert on Disaster Management European Commission, Jakarta Pusat (Desember 2014-Agustus 2016).
(Baca: Terjerat OTT, Sekjen PNA: Irwandi Masih Ketua Umum)
(Baca: PNA belum Bahas Calon Wagub Setelah Irwandi Jadi Tersangka Suap)
Dengan segudang prestasi dan pengalaman kerja yang disandangnya, banyak pihak yang merasa prihatin dengan status tersangka kasus dugaan korupsi yang kini disandang Hendri Yuzal.
Prokontra pun bermunculan ketika pria muda nan gagah ini menyatakan siap menjadi saksi mahkota untuk mengungkap gunung es dugaan penyelewengan dana otonomi khusus di Aceh ini.
Pantauan Serambinews.com di akun Facebook milik Hendri Yuzal, banyak warganet yang menyampaikan doa dan dukungan kepadanya.(*)