OTT KPK di Aceh

Usai Diperiksa KPK, Irwandi Yusuf Singgung Jasanya, Dari Juru Runding GAM hingga di Pemerintahan

Irwandi Yusuf menceritakan jasa-jasanya dalam proses perdamaian antara GAM dan Pemerintah Indonesia serta jasanya sebagai gubernur.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menggunakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/7/2018) dini hari. KPK menetapkan 4 orang tersangka yang diantaranya Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, Bupati Bener Meriah Ahmadi, dan dua orang swasta serta mengamankan barang bukti Rp 50 juta dari total commitment fee sebesar Rp 1,5 miliar terkait kasus fee proyek proyek pembangunan infrastruktur dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Provinsi Aceh tahun anggaran 2018. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Baru kali ini hal tersebut dilakukan, yakni Presiden hadir saat pelantikan kepala daerah dan ini tidak ada di daerah lain. Aceh menjadi sesuatu dalam hatinya," kata Irwandi dalam pidato seusai mengucapkan sumpah jabatan sebagai Gubernur Aceh periode 2017-2022 pada 5 Juli 2017.

Baca: Jika Ajukan Diri Jadi Justice Collaborator, Ajudan Gubernur Aceh Minta Perlindungan Keselamatan

Baca: Indonesia Open 2018 - Kalahkan Ganda Campuran China, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ke Semifinal

 Dalam memimpin Aceh, Irwandi dan Nova menjalankan program pembangunan bernama “Aceh Hebat”.

Ada sembilan program khusus yang menjadi penekanan bagi pemerintah daerah Aceh untuk menyejahterakan masyarakat.

Satu di antara program terobosan unggulan Irwandi Yusuf saat menjadi gubernur pada periode 2006-2012 adalah Program Jaminan Kesehatan Aceh (JKA).

Melalui program ini, pemerintah memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat Aceh.

Selama menjalankan pemerintahanan di Aceh sejak Juni 2017 hingga kini, Irwandi dikenal gencar menyuarakan upaya penghapusan fee proyek bagi pejabat pemerintahan dan pihak swasta yang mengerjakan proyek pemerintahan.

Jatuh hati pada pesawat Semua orang sudah tahu, Irwandi jatuh hati dengan pesawat.

Dia punya pesawat pribadi dan bisa menerbangkannya.

Pada 2014, dua tahun setelah gagal dalam Pilgub Aceh, dia sengaja belajar dan mengambil lisensi untuk menerbangkan pesawat di Bandung Pilot Academy.

Baca: Tak Hanya Butuh Olahraga, Ini 4 Fakta Menarik Tentang Otak Manusia

Baca: Anaknya Sakit Parah, Wanita Ini Dipecat Usai Izin Tak Masuk Kerja, Esoknya Si Bos Dapat Balasan

Seperti dikutip dari Kompas.id, Irwandi memiliki satu unit pesawat Shark Aero bermesin tunggal produksi Slovakia dan diberi nama ”Hana karu, hoka gata" atau yang berarti "tidak ribut, kamu di mana".

Irwandi pernah menyebutkan, pesawat itu dibelinya dengan harga 40.000 euro atau setara Rp 600 juta dari harga resmi 90.000 Euro atau setara Rp 1,3 miliar.

Dia mengaku mendapatkan diskon besar karena membantu penjualan pesawat tersebut.

Irwandi juga pernah mengklaim bahwa hanya dia yang memiliki pesawat itu di Asia.

Pesawat itu kerap digunakan Irwandi untuk perjalanan dinas ke daerah-daerah.

Salah satunya saat melantik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya-Yusuf Muhammad, serta Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib-Fauzi Yusuf, di lokasi terpisah, 12 Juli 2017.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved