Pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera: Kalau Benar Saya Caleg PDI-P, Apa Saya Murtad?

Pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, mengakui ia pernah mendapat tawaran dari seseorang untuk menjadi calon anggota DPR dari PDI-P

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.COM/Anggita Muslimah
Kapitra Ampera, kuasa hukum pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, saat ditemui usai shalat Jumat di Masjid Al Ittihaad, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (12/5/2017). (KOMPAS.COM/Anggita Muslimah) 

"Melihat aspirasi masyarakat termasuk di Sumbar (Sumatera Barat)," kata Hasto, ditemui di kantor KPU RI, Selasa (17/7/2018).

Baca: WhatsApp Makin Keren! Fitur yang Ditunggu-tunggu Pengguna Akhirnya Dirilis

Baca: Bikin Ponsel Jadul Jadi Keren, Miliki Fitur Fast Charging Seperti Ponsel Generasi Terbaru

Dia mengaku, PDIP sudah berdialog dengan masyarakat Sumbar yang menghendaki adanya sosok yang mampu menjembatani penghubung dengan PDIP.

 Pemilihan Kapitra Ampera untuk menjembatani komunikasi antara partai berlambang kepala banteng itu dengan warga Sumbar.

 "Sehingga yang bersangkutan memang dicalonkan oleh PDI P dari dapil Sumbar. Ada masukan proses komunikasi PDI Perjuangan harus ditingkatkan. Karena itu kami merekrut tokoh dari Sumbar tersebut," kata dia.

Baca: Angin Kencang Tumbangkan Pohon dan Menimpa Rumah Warga di Simeulue

Baca: 18 Parpol Telah Mendaftar ke KIP Aceh Timur, Ini Dua Partai yang tak Daftar Bacalegnya

Dia menjelaskan, PDIP membangun jatidiri partai sebagai rumah kebangsaan untuk Indonesia raya.

Sehingga, mereka yang bergabung dan menyatakan PDI P partai berdiri kokoh dengan Pancasila maka dialog dilakukan dengan baik.

Sehingga, kata dia, seluruh persoalan bangsa dan negara hanya bisa diselesaikan dengan musyawarah dan dialog dan jembatan itu yang dibangun PDIP saat ini dengan seluruh komponen masyarakat.

"Apapun dengan aliran politik mereka adalah warga bangsa yang harus diajak dialog sesuai kepemimpinan Pak Jokowi. Setiap warga bangsa, kami ajak dialog selama mereka berKTP Indonesia. Tugas Pak Presiden membangun dialog itu dan PDI P juga melakukan politik dialog itu," katanya.

Baca: Nelayan Pulau Banyak Hilang di Laut, Ditemukan Perahu Terapung tanpa Orang

Baca: Defisit Anggaran BPJS Kesehatan Capai Rp 8 Triliun, Bagaimana Strategi Pemerintah Menutupinya?

Saat ditanya soal sikap Kapitra Ampera dan Rizieq Shihab yang selama ini kerap bertentangan dengan pemerintahan Jokowi, Hasto hanya menjawab diplomatis.

Ia mengatakan, PDI-P membuka kesempatan bagi seluruh kelompok masyarakat.

"Seluruh komponen masyarakat apapun setiap warga negara apapun dukungan politiknya, mereka adalah warga bangsa yang harus diajak berdialog sesuai dengan kepemimpinan Pak Jokowi," kata Hasto.(*)

Baca: Sebagian Nelayan tak Melaut Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan Melambung di Banda Aceh

Baca: Steffy Burase Tiba di Gedung KPK, Siap Jalani Pemeriksaan Terkait Kasus Irwandi Yusuf

Ajukan syarat

Kapitra Ampera mengaku bersedia diusung oleh PDI-P sebagai calon anggota DPR periode 2009-2024 dari Sumatera Barat dengan syarat.

Ada tiga syarat yang dia ajukan.

"Pertama, saya ini harus menjalankan keislaman saya di dalam. Kedua, mayoritas di republik ini umat Islam. Mayoritas umat Islamnya harus didengar. Saya harus bisa jadi jembatan kebaikan orang dalam dan luar," kata Kapitra," kata Kalpitra dalam jumpa pers di Masjid Ittihad, Tebet, Rabu (18/7/2018).

"Kalau itu dipenuhi, saya ikut," tambah dia.

Baca: Popularitas Sabyan Gambus Melejit, Para Personel Hadapi Banyak Perubahan

Baca: Sudah Tiba di Gedung KPK, Tapi Irwandi Yusuf Batal Diperiksa Penyidik KPK Hari Ini, Ada Apa?

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved