Sempat Depresi, Kini Arnita Dapat Melanjutkan Kuliah di IPB, Masalah Beasiswa Sudah Beres
Permasalahan beasiswa Arnita Rodelina Turnip akhirnya selesai. Kini, Arnita Turnip sudah dapat melanjutkan kuliahnya di IPB.
SERAMBINEWS.COM - Permasalahan beasiswa Arnita Rodelina Turnip akhirnya selesai.
Sebelumnya, Arnita Turnip yang tercatat sebagai mahasiswa non-aktif Institut Pertanian Bogor (IPB) itu tidak mendapat beasiswa dari Pemerintah Kabupaten Simalungun sejak semester tiga.
Mahasiswa asal Sumatera Utara itu sempat mengalami depresi dan stres berat.
Menurut ibunda Arnita Turnip, Lisnawati Manik (43), anaknya itu sempat menjerit ketika dihubungi.
"Jadi sewaktu anak kami itu depresi, kalau dihubungi dia selalu menjerit-jerit dan selalu ngawurlah," katanya, Selasa (31/7/2018), dikutip dari Tribun Medan.
Baca: Banyak Kapal Tenggelam, Ilmuwan Temukan Monster di Balik Keganasan Segitiga Bermuda
Baca: Babak Awal Perceraian Nikita Mirzani dan Dipo Latief, 7 Fakta Ini Terungkap
Kini, Arnita Turnip sudah dapat melanjutkan kuliahnya di IPB.
Sebab, Pemkab Simalungun sudah mengirim uang ke rekening Arnita Turnip sebesar Rp 65 juta.
Uang tersebut adalah biaya kuliah yang belum dibayarkan dari semester 3.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar.
"Iya tadi saya sudah dapat kabar dari Pemkab Simalungun. Mereka segera melunasi uang kuliah Arnita sejak semester tiga atau lima semester. Jadi persoalan ini sudah clear," katanya melalui hubungan telepon, Kamis (2/8/2018), dilansir dari Tribun Medan.
Pemkab Simalungun mengatakan pihaknya memutus beasiswa karena kesalahan administrasi bukan karena masalah SARA.
Baca: Jokowi Kembali Ditanya Mobil Esemka Saat Buka GIIAS 2018, Begini Jawabannya
Baca: Sosok Suami Artis Nina Zatulini, Doktor Muda Jadi Bos di 2 Grup Perusahaan Besar
Kepala Dinas Pendidikan Kab Simalungun mengatakan pihaknya sempat kehilangan kontak dengan Arnita Turnip sehingga tidak mengetahui nomor rekening untuk keperluan transfer beasiswa.
"Seperti yang kita ketahui memang, dalam beberapa hari ini ada berita-berita di media yang menyatakan kalau Pemkab Simalungun itu ada bertindak mengarah ke SARA. Perlu saya klarifikasi bahwa masalah pemutusan hubungan beasiswa utusan daerah untuk Arnita Rodelina Turnip di IPB itu sedikitpun tidak ada mengandung unsur SARA," ujarnya, Selasa (31/7/2018).
"Sekali lagi saya tegaskan tidak ada unsur SARA. Pemutusan hubungan yang pernah kita lakukan pada 2016, itu semata-mata karena kesalahan administrasi. Semata-mata hanya karena ada kelalaian pihak sana-sini," katanya.
Abyadi Siregar berharap Pemkab Simalungun tidak mengulangi insiden Arnita Turnip ini.
Baca: Destinasi Baru di Vietnam, Jembatan Golden Bridge yang Ditopang Telapak Tangan Raksasa
Baca: Suzuki Jimny Generasi Keempat Resmi Diperkenalkan di GIIAS 2018, Akan Diproduksi di Indonesia
Ia mengatakan Pemkab Simalungun harus segera mencari tahu keberadaan mahasiswa bila terputus kontak.
"Jangan menunggu, harus dicari. Ibaratnya Pemkab Simalungun ini kan bapaknya. Jadi, saat terjadi putus kontak, sebagai bapak pasti mencari. Ada koordinatornya kan di sana, jangan dibiarkan," ucapnya.
Abyadi juga sudah berkoordinasi dengan pihak IPB, Arnita dipastikan akan melanjutkan kuliah di perguruan tinggi itu.
"Kita sudah koordinasi dengan IPB, Arnita akan diterima kembali," ucapnya.
Abyadi juga akan menemani Arnita Turnip yang masih depresi bertemu dengan Pemkab Simalungun.
Baca: Bupati Simeulue Lantik 41 Pejabat Administrator dan Pengawas
Baca: Bom Bunuh Diri Meledak saat Shalat Jum’at di Masjid Afghanistan, 20 Orang Meninggal Dunia
Arnita Depresi
Arnita Turnip tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan Program Studi Silvikultur, Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berasal dari Sumatera Utara.
Setelah tidak menerima beasiswa, Arnita Rodelina Turnip mengalami masa-masa berat.
Hal tersebut disampaikan ibunda Anita, Lisnawati Manik (43) saat ditemui di Kantor Ombudsman RI Perwakilan Sumut, Jalan Mojopahit Nomor 2, Medan.
Melansir dari Tribun Medan, Lisnawati mengaku anak perempuannya itu mengalami depresi dan berbicara melantur.
"Jadi sewaktu anak kami itu depresi, kalau dihubungi dia selalu menjerit-jerit dan selalu ngawurlah gitu," katanya, Selasa (31/7/2018).
Baca: Terkenal dengan Baunya, Jusuf Kalla Ajak Anies Makan Pisang di Tepi Kali Sentiong, Ini Tujuannya
Baca: Punya Banyak Manfaat, Ini Khasiat Luar Bisa Bagi Tubuh Jika Rajin Konsumsi Bawang Putih
Wanita yang bekerja sebagai petani itu semakin meyakini anaknya mengalami depresi setelah Arnita pulang ke rumahnya di Desa Bangun Raya, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun, Mei 2017.
Ia tak tahan melihat anaknya menderita dan mencoba mengajak bicara Arnita Turnip.
"Saya lihat anak saya itu stres dan sewaktu dikurung di kamar, saya dekati, dan saya bertanya, 'sebenarnya ada apa?, kenapa sampai seperti itu?" cerita Lisnawati Manik.
Setelah diajak bicara dan dibujuk, Arnita Turnip akhirnya mau bercerita.
Lisnawati mengatakan, anaknya itu tidak mengerti alasan di balik pencabutan beasiswa utusan daerah (BUD) yang dilakukan oleh Pemkab Simalungun secara tiba-tiba.
Baca: Hanyut di Sungai Tamiang, Remaja Kuala Penaga Ditemukan Meninggal 300 Meter dari Lokasi Tenggelam
Baca: Rumahnya Terbakar, Pemulung di Lhokseumawe Ini Terpaksa Tidur di Halte
Terkait kabar ia mnegalami cuci otak dan bergabung dengan jaringan radikal, Arnita Turnip membantah itu semua.
Lisnawati menyebut Arnita Turnip mengalami stres dan depresi karena sangat ingin kuliah.
Beasiswa utusan daerah yang didapatkan Arnita Turnip juga tidak mudah.
"Mak, aku enggak radikal, mak. Aku enggak cuci otak. Aku seperti ini karena pingin kuliah. Aku sudah mati-matian berjuang agar bisa BUD. Tapi karena aku dikeluarkan dan alasannya itu enggak jelas, mak, apa karena aku masuk Islam. Mamak kan tahu aku masuk Islam permisi dan aku itu bukan radikal," ujar Lisnawati yang menirukan perkataan Arnita.
Pemutusan BUD terhadap Arnita Turnip dinilai tidak sesuai dengan perjanjian.
Sebab, pihak Arnita tidak merasa melakukan pelanggaran seperti penurunan IPK atau perilaku yang melanggar.(*)
Baca: Dipo Latief Laporkan Nikita Mirzani ke Polres Jakarta Selatan, Ini Kasusnya
Baca: Dinilai Timbul Kegelisahan Warga, Komisi DPRK Pidie Minta Penyuntikan Vaksin MR Dihentikan
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Masalah Beasiswa Arnita Turnip Beres, Dapat Rp 65 Juta dan Kembali Kuliah di IPB