2 Hari Terkubur Reruntuhan Bangunan Masjid Akibat Gempa di Lombok, Jamaah Shalat Isya Ini Selamat
Jamaah yang tertimpa reruntuhan masjid saat gempa mengguncang Lombok, Minggu (5/8/2018) itu berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat.
Tak hanya itu, Sutopo juga memposting beberapa foto suasana evakuasi di masjid roboh tersebut.
Menurutnya, tim Basarnas masih melakukan pencarian korban yang tertimpa reruntuhan.
"Tim Basarnas bersama TNI terus lakukan evakuasi korban tertimpa reruntuhan masjid di Desa Lading-Lading Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
Dengan profesional mereka terus melakukan evakuasi di medan yang berat," tulisnya.
Baca: Direktorat dan Disdik Tingkatkan Kapasitas Pelaku Pendidikan di Aceh Timur
Baca: 73 KK Terkena Dampak Puting Beliung, Pemkab Aceh Timur Salurkan Bantuan
Diberitakan sebelumnya, hingga sore kemarin, Senin (6/8/2018), jamaah yang tertimbun masjid roboh saat gempa di Lombok masih belum bisa dievakuasi.
Terlihat beberapa sandal milik jamaah yang tertimbun masjid roboh itu masih berserakan di depan masjid.
Masih diposting oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, sebuah video memperlihatkan kondisi masjid roboh di Desa Lading-lading, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Tampak di video itu, sebuah bangunan masjid berukuran besar roboh dan hampir rata dengan tanah.
Berdasarkan laporan dari warga setempat, ada beberapa jamaah yang sedang melaksanakan shalat isya di dalamnya saat gempa terjadi.
Baca: Waspadai Buah Hati dari Momo Challenge yang Beredar di WA, Ajak Anak-anak untuk Bunuh Diri
Baca: Senator Asal Aceh Kritik Nawacita Jokowi, Ini Alasannya
Untuk diketahui, pusat gempa terjadi pada kedalaman 15 km dengan pusat gempa di darat 18 km barat laut Lombok Timur NTB qtau 22 km timur laut Lombok Utara NTBterjadi pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB.
BMKG pun langsung mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Pukul 20.00 WIB, BMKG menyatakan peringatan dini tsunami telah berakhir.
Dalam siaran pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tsunami memang terjadi di pantai tetapi kecil hanya setinggi 9-13 cm.
Gempa tidak hanya terasa di wilayah NTB, tetapi juga di Bali hingga Nusa Tenggara Timur.
BNPB mendata, lokasi paling parah terdampak gempa, yakni Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur, dan Kota Mataram.