Dari Depresi hingga Stroke, Ini Penyakit yang Terkait dengan Migrain
Migrain telah dikaitkan dengan beberapa masalah mulai dari depresi hingga asma dan penyakit jantung.
SERAMBINEWS.COM - Jika Anda sering mengalami sakit kepala migrain, maka Anda berisiko lebin tinggi dari beberapa kondisi kesehatan.
Anda mungkin juga berisiko lebih besar mengembangkan kondisi semacam itu di masa depan.
Migrain telah dikaitkan dengan beberapa masalah mulai dari depresi hingga asma dan penyakit jantung.
Berikut ini kondisi lain yang mungkin dapat mempengaruhi Anda jika Anda sering mengalami migrain.
Baca: Apakah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Bidah? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Baca: Jadwal Final Hong Kong Open 2018, Marcus/Kevin Siap Berjuang Kalahkan Wakil Jepang
Depresi
Jika mengalami migrain episodik, maka Anda memiliki dua kali risiko depresi daripada mereka yang tidak mengalami migrain.
Jika Anda memiliki migrain kronis, maka risiko Anda berlipat tiga. Inilah salah satu penyakit teratas terkait dengan migrain.
Kecemasan
Orang-orang dengan migrain kronis cenderung memiliki gangguan kecemasan.
Pasien yang memiliki kecemasan lebih mungkin mengembangkan migrain dan sebaliknya.
Stroke
Beberapa penelitian menemukan hubungan antara stroke dan migrain.
Orang yang memiliki migrain dengan aura memiliki risiko stroke dua kali lipat dibandingkan dengan populasi umum.
Baca: Tim Saber Pungli Selidiki Dugaan Pungli Dana Hibah Untuk Pesantren di Abdya
Baca: Delapan TKI yang Telantar di Entikong Sudah Tiba di Tamiang, Hari Ini Diserahkan ke Keluarga
Epilepsi
Epilepsi dan migrain bisa melibatkan gangguan sensorik dan perubahan mood. Memiliki salah satunya dapat menggandakan risiko Anda untuk penyakit lain.
Penyakit jantung
Baik pria dan wanita dengan migrain memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Sebuah penelitian juga menemukan bahwa penderita migrain lebih cenderung memiliki faktor risiko seperti serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Asma
Penyakit untuk kondisi ini bisa karena peradangan. Peradangan pembuluh darah di luar otak dapat menyebabkan rasa sakit yang berdenyut, yang merupakan tanda migrain.
Baca: Fakta-fakta Tersangka Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi
Obesitas
Jika Anda mengalami migrain, maka berat berlebih dapat memperburuk keadaan.
Jika Anda belum pernah mengalami migrain, maka kegemukan bahkan bisa memicu itu.
Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang lebih banyak bekerja lembur lebih cenderung mengalami migrain.
Gangguan nyeri
Banyak gangguan nyeri termasuk fibromyalgia dan nyeri kronis pada leher, punggung, dan bahu cenderung terjadi seiring dengan jenis migrain lainnya.
Masalah pencernaan
Orang yang sering mengalami migran memiliki prevalensi lebih tinggi dari sejumlah masalah terkait indeks glikemik (IG), termasuk sindrom iritasi usus (IBS), penyakit radang usus, dan penyakit celiac.
Baca: BPOM Kembali Temukan Kosmetik Ilegal dengan Kandungan Berbahaya, Ini Daftarnya!
Restless Leg Syndrome (RLS)
Ini adalah gangguan yang menyebabkan dorongan kuat untuk menggerakkan kaki dan dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan tidur Anda.
Hubungan antara RLS dengan migrain dikaitkan dengan dopamine, nuerotransmitter di otak yang terlibat dalam gerakan dan migrain.
Artikel ini telah tayang di intisari-online.com dengan judul Sering Mengalami Migrain? Berikut ini Penyakit yang Terkait dengan Migrain