Anaknya Tewas Ditembak di Papua Pada Tahun 2014, Sang Ayah Tagih Janji Jokowi
Ayah salah seorang korban kasus penembakan di Kabupaten Paniai, Papua, mendatangi kantor Amnesty Internasional, Jakarta Pusat, Jumat (7/12/2018).
Tanggal 7-8 Desember 2018 menandai empat tahun penganiayaan dan penembakan di Kabupaten Paniai, Papua.
Pada 7 Desember empat tahun lalu, di Jalan Poros Madi-Enarotali, Distrik Paniai Timur, terjadi penganiayaan kepada seorang warga bernama Yulianus Yeimo.
Menurut keterangan tertulis yang dirilis oleh Amnesty Internasional, Yulianus mengalami luka bengkak pada bagian belakang telinga kanan dan kiri, serta luka robek di ibu jari kaki kiri.
Luka tersebut akibat pukulan popor senjata api laras panjang.
Sementara penembakan terjadi di Lapangan Karel Gobai, Kota Enarotali, Senin 8 Desember 2014.
Kala itu, personel polisi dan tentara menembak kerumunan warga yang sedang melakukan protes damai atas penganiayaan Yulianus.
Penembakan ini menewaskan empat pemuda Papua yang seluruhnya pelajar.
Mereka adalah Apius Gobay (16), Alpius Youw (18), Simon Degei (17), dan Yulian Yeimo (17).
Penembakan juga mengakibatkan setidaknya 11 warga sipil terluka.(*)
Baca: Baru Kenalan Seminggu, Pemuda 24 Tahun Nikahi Nenek 10 Cucu, Mahar Cuma Rp 100 Ribu
Baca: 700 Meter Batu Penahan Ombak di Panteraja Terbenam Pasir Laut
Baca: Tak Gubris Panggilan Jaksa, Anggota DPRK Agara Gagal Dicambuk
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah Korban Penembakan Paniai Tagih Janji Jokowi"