Said Didu Sebut Tak Sedikit Koruptor Berlindung di Parpol Berkuasa, Mahfud MD: Betul itu Pak
Hal ini bermula saat Mahfud MD melalui Twitter miliknya, @mohmahfudmd, mengatakan bahwa korupsi di Indonesia terus merajalela.
SERAMBINEWS.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, dan Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Muhammad Said Didu, saling berbalas cuitan di Twitter soal korupsi.
Hal ini bermula saat Mahfud MD melalui Twitter miliknya, @mohmahfudmd, mengatakan bahwa korupsi di Indonesia terus merajalela.
Ia juga menegaskan saat ini koruptor bersarang di pihak pemerintahan maupun di pihak oposisi.
"Hari ini bicara korupsi, yuk. Korupsi di Indonesia terus merajalela.
Ada yang bilang, teori bahwa demokrasi adalah jalan memerangi korupsi tak berlaku di Indonesia.
Korupsi di sini dilakukan melalui proses demokrasi. Koruptornya bersarang di pemerintah maupun di oposisi.
Lihat-lah daftar koruptor," tulis Mahfud MD.
Baca: Huawei Mate 20 Pro: Punya 3 Kamera & 5 Varian Warna, Ini Spesifikasi dan Harganya
Baca: Banjir Ambrukkan Dua Jembatan Gantung di Aceh Besar
Baca: Kunjungi SDIT Muhammadiyah Bireuen, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan Bicara Pendidikan dan Singapura
Mengomentari hal itu, Said Didu, mengatakan bahwa saat ini tidak sedikit koruptor yang berlindung di bawah partai politik (parpol) yang berkuasa.
Bahkan, ada penjabat yang terang-terangan masuk dan berpindah ke partai yang menguasai penegak hukum untuk melindungi korupsi dirinya.
"Bahkan tidak sedikit pelaku korupsi “dipelihara” atau berlindung di Parpol yang berkuasa.
Ada pejabat terang-terangan atau dipaksa atau sembunyi-sembunyi masuk atau pindah ke Partai yang menguasai lembaga penegak hukum.
Ini namanya korupsi sistemik," jawab Said Didu.
Baca: Video Detik-detik Brimob Hancurkan Markas KKB di Papua
Baca: Soal Pendapatan Bodong di RAPBK 2019, Ini Kata Kadis Kelautan dan Perikanan Pidie
Menjawab cuitan dari Said Didu tersebut, Mahfud MD pun sepakat bahwa tidak sedikit koruptor yang yang berlindung di bawah parpol berkuasa.
Ia juga menambahkan, bukan hanya di parpol berkuasa, banyak juga koruptor yang berada di parpol yang tak berkuasa.
Bahkan, Mahfud MD merasa khawatir jika pemilu hanya digunakan sebagai ajang membuka akses bagi koruptor yang ingin berlindung.
"Betul itu Pak @saididu tak bisa dibantah. Saya setuju. Ketua Fans City boleh juga.
Tambahannya, koruptor bukan hanya berlindung di parpol yang berkuasa.
Di semua parpol yang tak berkuasa juga banyak.
Kita khawatir, jangan-jangan pemilu hanya rebutan untuk menjaga dan membuka akses untuk bisa korupsi. Ngeriii," tulis Mahfud MD.
Baca: Pendekatan Militer sebagai Resolusi Konflik di Papua, Tidakkah Pemerintah Belajar dari DOM Aceh?
Baca: Bambang Suryo Beber Dalang Pengaturan Skor Sepak Bola Indonesia, Bawa Buku Biru dan Bongkar Runner
Sebelumnya, Mahfud MD juga menuliskan soal keputusasaan publik melihat maraknya korupsi dan lemahnya penegakan hukum.
"Kadang kita putus asa melihat maraknya korupsi dan lemahnya penegakan hukum.
Korupsi sudah bersarung demokrasi. Untung ada @KPK_RI yang selalu memberi tetesan air sehinga kita tetap optimis.
Ayo, KPK teruskan penyelidikan ke penyidikan untuk yang lain. Jangan berhenti jika sudah ada 2 alat bukti," cuit Mahfud MD.
Baca: Viral Pria Tunawisma Dilarikan ke Rumah Sakit, 4 Anjing Liar yang Dipeliharanya Setia Menunggu
Baca: Fakta-fakta Terbaru Kasus Habib Bahar bin Smith, Kronologi hingga Tanggapan Jokowi
Diketahui, Mahfud MD yang juga Pakar Hukum Tata Negara ini sering menyoroti kasus-kasus korupsi yang makin marak.
Ia juga sempat bertemu Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendiskusikan banyak hal soal isu korupsi, Rabu (7/11/2018).
Namun, ia menegaskan tidak ada kasus korupsi yang spesifik yang sempat dibahas bersama pimpinan KPK.
"Enggak ada. Pokoknya semuanya kasus yang muncul di masyarakat deh. Kita tanya, terus dijelaskan. Kita diskusikan, ke mana arahnya, bagaimana clear-kan itu semua, agar pemberantasan korupsi berjalan cepat," papar Mahfud pada Kompas.com.
Mahfud juga mengakui dirinya dan Pimpinan KPK mendiskusikan masalah internal yang terjadi di KPK.
Meski demikian, Mahfud enggan menjelaskan lebih rinci terkait hal tersebut.
"Ya sedikit-sedikit lah (dibahas). Tetapi kan kita juga tidak boleh ikut campur ke ke dalam. Kita mendengar masalah ini, masalah itu, sedikit-sedikit. Kita tanya bagaimana sih sebenarnya masalahnya. Gitu aja. Dan kita menjadi tahu," ungkap Mahfud.
Selain pembicaraan tersebut, Mahfud juga menyarankan kepada KPK untuk menggiatkan pendidikan antikorupsi di tingkat perguruan tinggi.
Menurut Mahfud, KPK harus proaktif membangun integritas dan sikap antikorupsi kepada generasi penerus bangsa.
"Karena kader-kader bangsa kan ada di perguruan tinggi ya. Jadi bagaimana cara mendidik mereka tanpa harus masuk ke kurikulum. Kalau kurikukum kan artinya hanya (menyasar) fakultas tertentu," kata dia.
Baca: Ali Ngabalin Pertanyakan Gelar Profesor Rocky Gerung, Karni Ilyas Akui ILC yang Bersalah
"Tapi kalau pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi yang bukan kurikukum kan sedang dicari modusnya (strateginya)," lanjut Mahfud.
Mahfud meminta KPK untuk terus berjuang memberantas korupsi di Indonesia.
Sebab, kata dia, KPK merupakan lembaga penegak hukum yang paling dipercaya publik saat ini dalam pemberantasan korupsi.
"Nah ini harus kita jaga sebagai kekayaan kita di dalam mozaik penegakan hukum di Indonesia. Pokoknya saya katakan, KPK harus bersemangat karena kepercayaan masyarakat sekarang ini sudah ke KPK. Jadi jangan takut pada siapapun. Jalan terus," kata dia.
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Said Didu Sebut Tak Sedikit Koruptor Berlindung di Parpol Berkuasa, Begini Jawaban Mahfud MD