Citizen Reporter
Nyamannya Menjadi Muslim di Boston
Itulah sepenggal percakapan saya dengan ibu saya saat videocall. Itulah juga salah satu kekhawatiran ibu yang anaknya
Lima bulan sudah saya berada di Boston, ibu kota negara bagian Massachusetts. Sungguh tak terasa bulan-bulan yang telah terlewati itu, mungkin karena saya menikmatinya. Pernah saya dengar, ada beberapa orang yang tak berani melanjutkan pendidikan di Amerika karena menurut mereka negara ini tidak ramah terhadap muslim. Saya rasa itu anggapan yang kurang tepat karena sebenarnya cukup banyak kota yang ramah terhadap muslim. Salah satunya adalah Boston.
Mungkin pengalaman saya berbeda dengan orang yang lain. Yang pasti, inilah yang saya rasakan dan saya yakin ini semua tidak terlepas dari lindungan Allah. Teringat lagi suatu sore pada hari Iduladha, ketika saya menunggu kereta untuk pergi ke komunitas Turki, salah satu penumpang yang ke luar laki-laki Amerika kulit putih berusia sekitar 50 tahun tersenyum dan meraih tangan saya. Dia katakan, “God be with you, Allah be with you” yang berarti “Tuhan bersama kamu, Allah bersama kamu.”