Secara Genetika Suku Bajo Merupakan Penjelajah Air yang Ditakdirkan Jadi Penyelam Terkuat
Saat Anda menahan napas dalam air, tubuh Anda secara otomatis memicu yang disebut dengan respons menyelam.
Llardo optimis bahwa penelitiannya punya implikasi dalam bidang medis atau kedokteran.
Respons menyelam mirip dengan kondisi medis yang disebut dengan hipoksia akut, di mana manusia mengalami kehilangan oksigen dengan cepat.
Kondisi ini sering kali menjadi penyebab kematian di ruang gawat darurat.
Baca: Dikomentari Sandiaga Uno & Muncul Capres Tandingan, Ini 4 Fakta Terbaru Capres Fiktif Nurhadi - Aldo
Dengan memahami bagaimana tubuh bereaksi terhadap kehilangan oksigen, bisa menjadi jalan untuk lebih baik mencari penanganan terbaik.
Dengan kata lain, mempelajari suku Bajo secara efektif bisa menjadi laboratorium baru untuk memahami hipoksia.
"Ini benar-benar memberi tahu kita betapa berharga dan penting penduduk pribumi yang hidup dengan gaya hidup ekstrem di seluruh dunia," ungkap Eske Willerslev, co-author dalam penelitian ini.
Baca: Awalnya Pengungsi, 23 Tahun Kemudian Ihan Omar Kembali Sebagai Anggota Kongres AS
Pendapat ini juga diamini oleh Llardo.
"Suku Bajo dan pengembara laut lain sangat luar biasa dan saya ingin bisa membuktikan hal itu pada dunia," katanya. (Resa Eka Ayu Sartika)
Artikel ini tayang pada Intisari Online dengan judul : Suku Bajo, Penjelajah Air yang Secara Genetika Ditakdirkan Jadi Penyelam Terkuat