Secara Genetika Suku Bajo Merupakan Penjelajah Air yang Ditakdirkan Jadi Penyelam Terkuat
Saat Anda menahan napas dalam air, tubuh Anda secara otomatis memicu yang disebut dengan respons menyelam.
"Saya ingin memastikan bahwa mereka mengerti apa yang saya minta dari mereka sehingga mereka bisa membantu mengarahkan proyek ini sebagai cerminan ketertarikan mereka. Mereka sangat bersemangat dan ingin tahu tentang penelitian ini," imbuhnya.
Baca: VIDEO - Detik-detik Puting Beliung di Lapangan Pacuan Kuda Bener Meriah, Delapan Warga Terluka
Demi memperlancar penelitiannya, Llardo kemudian belajar bahasa Indonesia agar bisa berkomunikasi langsung dengan suku Bajo.
Pada kunjungan kedua ini, Llardo membawa peralatan ilmiahnya.
"Pada kunjungan kedua, saya membawa mesin ultrasound portabel dan peralatan pengumpul ludah. Kami berkeliling ke rumah yang berbeda dan mengambil citra limpa mereka," ujarnya dikutip dari National Geographic, Kamis (19/04/2018).
Ukuran Limpa dan Gen
Pemeriksaan ini juga dia lakukan pada suku Saluan yang mendiami salah satu wilayah di Sulawesi Selatan. Dia kemudian membandingkan kedua sampel setelah kembali ke Kopenhagen.
Hasilnya, ukuran rata-rata limpa suku Bajau 50 persen lebih besar daripada milik suku Saluan.
"Jika ada sesuatu yang terjadi pada tingkat genetik, Anda harus memiliki limpa berukuran tertentu. Di sana kami melihat perbedaan yang sangat signifikan," ujarnya.
Baca: Intip 8 Rahasia Sukses Bos-bos Besar di Indonesia
Limpa merupakan salah satu organ terpenting dalam aktivitas menyelam.
Itu karena limpa akan melepaskan lebih banyak oksigen ke dalam darah ketika tubuh sedang tertekan atau menahan napas dalam air.
Setelah mendapat temuan bahwa ukuran limpa yang lebih besar pada suku Bajo, Llardo tertarik pada alasan perbedaan tersebut. Untuk itu, dia mengnalisis lebih lanjut DNA suku tersebut.
Baca: Dikomentari Sandiaga Uno & Muncul Capres Tandingan, Ini 4 Fakta Terbaru Capres Fiktif Nurhadi - Aldo
Dari analisis tersebut, para peneliti menemukan gen yang disebut PDE10A pada suku Bajo. Uniknya, gen ini tidak ditemukan pada suku Saluan.
Pada tikus, hormon tersebut dikaitkan dengan ukuran limpa. Beberapa tikus yang dimanipulasi agar punya hormon ini lebih sedikit menunjukkan ukuran limpa yang lebih kecil.
"PDE10A dikenal untuk mengatur hormon tiroid yang mengontrol ukura limpa, memberikan dukungan untuk gagasan bahwa suku Bajo mungkin mengembangkan ukuran limpa yang diperlukan untuk bertahan pada penyelaman yang panjang dan sering dilakukan," tulis para peneliti dalam laporan di jurnal Cell.
Bidang Medis