Gajah Mulai Beradaptasi Lahir Tanpa Gading Akibat Sering Diburu oleh Manusia
Namun, tak hanya itu saja. Sekarang, hewan juga harus berurusan dengan bahaya lainnya, yakni perburuan oleh manusia
SERAMBINEWS.COM - Seiring waktu, banyak hewan telah beradaptasi dengan lingkungannya untuk menghindari bahaya dan predator alami.
Namun, tak hanya itu saja. Sekarang, hewan juga harus berurusan dengan bahaya lainnya, yakni perburuan oleh manusia.
Gajah adalah salah satu yang sangat terancam oleh pemburu liar.
Baca: Ini Jadwal Pertandingan El Clasico Jilid II Antara Real Madrid vs Barcelona
Baca: VIDEO - Tak Terima Ditilang, Pengendara Motor Ajak Berantem Polisi
Demi merebut gadingnya, para pemburu dengan keji menembaki gajah sehingga sangat kecil peluang bagi mereka untuk mempertahankan diri atau melarikan diri.
Gading sendiri dipercaya memiliki kekuatan untuk menyembuhkan dari banyak penyakit, meningkatkan kejantanan, kekuatan, dan kesuburan.
Gading akan ditumbuk dan kemudian diminum.
Terlepas tidak adanya dasar ilmiah untuk kepercayaan tersebut, gading gajah masih diperdagangkan di Afrika dan Asia.
Baca: Puluhan Hektare Kebun Kelapa Sawit di Simpang Keuramat Aceh Utara Kembali Dirusak Gajah
Baca: Mantan Menteri Sosial Idrus Marham Didakwa Terima Suap Rp 2,25 Miliar
China adalah salah satu negara yang masih mencari gading dan kadang nilainya lebih mahal dibandingkan dengan emas.
Namun, alam punya cara tersendiri untuk melawan perburuan liar.
Gajah mulai beradaptasi dengan melahirkan anak-anak tanpa gading.
Temuan ini berdasarkan pada penelitian di Taman Nasional Gorongosa, Mozambik yang dipublikasikan di National Geographic.
Mozambik merupakan salah satu negara di Afrika Timur.
Baca: Angkut Gading Gajah, Pria Ini Diamankan Polisi, Ternyata Penadahnya dari Luar Aceh
Baca: Jadwal Lengkap 32 Besar Leg 1 dan 2 Piala Indonesia 2018, PSBL Langsa Vs Bhayangkara FC

Para peneliti mengamati perubahan ini dan berlomba untuk memahami genetika gajah yang lahir tanpa gading berserta sifatnya.
Saat ini, hampir sepertiga dari populasi gajah betina di Mozambik tidak memiliki gading.
Padahal sebelumnya hanya ada antara 2-4 persen dari populasi gajah betina yang tidak memiliki gading.
Ini adalah bukti nyata dari tekanan perburuan dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi populasi yang mengarah pada adaptasi evolusi yang luar biasa.
Baca: Harga Gading Gajah Capai Rp 20 Juta/Kg
Baca: Ini Alasan Fraksi Demokrat Dorong Bentuk Pansus Divestasi Freeport
Pakar perilaku gajah dan penjelajah National Geographic, Joyce Poole, menjelaskan bahwa perburuan memiliki pengaruh yang jelas pada gajah.
Tidak hanya dalam hal populasi, tetapi juga evolusi.
Perburuan telah memberi keuntungan pada gajah yang tidak memiliki gading.
Sebab, pemburu fokus pada gajah dengan gading serta menyisakan yang tidak.(*)
Baca: Dramatis! Saat Lari Selamatkan Diri, Warga Tangse Pidie Kritis Diserang Gajah
Baca: Biografi Tokoh Dunia: Abdulaziz Al-Saud, Pendiri Sekaligus Raja Pertama Arab Saudi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sering Diburu oleh Manusia, Gajah Beradaptasi Lahir Tanpa Gading