Breaking News

Pro Kontra Isu HAM untuk Jokowi dan Prabowo Subianto Jelang Debat Capres Pilpres 2019

Pada sesi pertama debat, ada dua orang yang KPU tunjuk sebagai moderator. Mereka adalah Ira Koesno dan Imam Priyono.

Editor: Fatimah
Tribunnews
Jokowi vs Prabowo 

Sebaliknya menurut Muzani, Jokowi-Ma'ruf juga harus menganggap pertanyaan yang diajukan Prabowo-Sandi tidak dianggap serangan. Melainkan sebagai bagian Prabowo-Sandi untuk menggali persoalan.

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani (Chaerul Umam/Tribunnews.com)
"Saya kira pak Jokowi juga harus menganggap apapun pertanyaan dari pak Prabowo bagian dari upaya menggali pemikiran-pemikiran pak Jokowi, pandangan-pandangan pak Jokowi tentang masalah yang ditanya pak Prabowo," katanya.

Untuk diketahui dalam debat nanti ada dua tipe pertanyaan yang akan disampaikan kepada pasangan calon. Pertama yakni pertanyaan terbuka yang disampaikan panelis kepada Paslon.

Pertanyaan terbuka tersebut kisi-kisinya telah disampaikan KPU kepada pasangan calon. Selain itu ada pertanyaan tertutup. Pertanyaan tersebut disampaikan pasangan calon kepada pasangan lainnya.

Baca: Galacticos Kalahkan Putra Gandapura

Muzani mengatakan dalam debat nanti, Prabowo-Sandi juga akan menyampaikan sejumlah program yang akan dijalankan bila terpilih nanti. Salah satunya program-program di bidang hukum dan terorisme.

4. Pengamat sebut HAM hantui Prabowo

Isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) kembali ramai di perbincangan jelang debat pertama capres-cawapres pada Kamis, 17 Januari 2019.

Hal ini lantaran penyelesaian kasus pelanggaran HAM belum juga selesai dan tidak ada peradilan khusus menyelesaikan masalah ini.

Pengamat Politik & Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, dari ramainya perbincangan soal pelanggaran HAM, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto paling dirugikan atas isu tersebut.

"2014 ketika Prabowo maju, isu HAM muncul, sekarang muncul lagi. Jadi ini (isu HAM) hantu bagi Prabowo, karena tidak ada peradilan khusus menyelasikan kasus HAM. Ini persoalan," kata Ujang kepada wartawan, Rabu (16/1/2019).

Baca: Ketua DPRK Protes Bupati

Ujang mengatakan, Pilpres 2019 seperti pertandingan ulang antara Joko Widodo dan Prabowo pada Pilpres 2014.

Menurut Ujang, baik Jokowi maupun Prabowo pasti sudah punya pemilih loyang masing-masing.

Namun, banyak juga masyarakat yang belum menentukan pilihan dalam Pilpres 2019.

Baca: Aktivis Demo PN Meulaboh

"Capres mana yang bisa menarik perhatian masyarakat yang belum menentukan pilihan. Kedua pasangan sama-sama punya peluang merebut suara kelompok ini. Tapi kalau isu HAM terus bergulir, akan sulit bagi Prabowo dalam menaikkan elektabilitasnya," kata Ujang.

"Ini akan jadi beban masa lalu, sekarang, dan masa depan kalau tidak tuntas," tambahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved