Kisah Pahit Getir Hidup Eka Tjipta Widjaja, Pernah Masuk Penjara Jepang Hingga Jadi Orang Terkaya 

Waktu itu, Eka tidak senang dengan Jepang. Ia banyak membaca tentang kekejaman Jepang di mana-mana

Editor: Muhammad Hadi
Kontan/Lukas Ferdinand
Eka Tjipta Widjaja, pendiri Sinar Mas Group 

SERAMBINEWS.COM - Pendiri Grup Sinarmas, Eka Tjipta Widjaja telah meninggal dalam usia 98 tahun pada Sabtu (26/1/2019) pukul 19.43 WIB.

Sebagai pengusaha kawakan, jauh sebelum membawa Grup Sinarmas menjadi konglomerasi bisnis seperti saat ini, pahit getir pernah dialami Eka Tjipta saat awal-awal merintis usaha.

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa dia pernah masuk tahanan saat penjajahan Jepang.

Baca: Ubdate Banjir dan Longsor di Sulawesi Selatan, 68 Orang Meninggal Dunia dan 7 Hilang

Baca: Memilukan dan Mengerikan, Wanita Ini Dikurung di Ruang Bawah Tanah oleh Keluarganya Sendiri

Dalam wawancara  dengan Tabloid KONTAN pada November 1996 silam, Eka Tjipta menuturkan kenapa sampai masuk penjara Jepang.

Eka bercerita, ia merintis usaha setamat Sekolah Dasar, berkeliling Makassar menjajakan kembang gula.

Lalu ia membeli becak sampai akhirnya datang Jepang yang sempat menyeretnya ke penjara.

Waktu itu, Eka tidak senang dengan Jepang. Ia banyak membaca tentang kekejaman Jepang di mana-mana.

Baca: Kondisi Ustaz Arifin Ilham Makin Membaik dan Sudah Bisa Bicara, Akan Pulang ke Indonesia 4 Hari Lagi

"Dari dulu saya memang suka membaca. Saya baca bahwa bangsa kita diperkosa dan dibunuh," tuturnya saat wawancara dengan Tabloid KONTAN kala itu.

Saat Jepang masuk menjajah Indonesia, Eka orangnya cepat belajar.

Dalam waktu singkat, ia sudah bisa berbahasa Jepang sedikit. 

Lalu Jepang meminta Eka bekerja pada mereka. Saat itu, semua harus mau bekerja untuk Dai Nippon. Tapi, waktu itu Eka menolak. 

Hingga suatu ketika, tentara Jepang menemukan barang-barang yang Eka sembunyikan di sebuah peti teh di loteng. Di sana ada kemeja, handuk.

Baca: Viral Kisah Cinta Dua Sejoli, Dulu Dipaksa Kawin-kawinan, 10 Tahun Kemudian Kawin Benaran

"Saya dituduh memanipulasi barang. Lalu mereka masukkan saya ke penjara Makassar selama dua minggu. Tapi, ya, tak apa-apa," ujarnya.

Beruntung zaman perang pun usai dan Eka Tjipta pun kembali meneruskan usahanya hingga menjelma menjadi raksasa bisnis seperti sekarang ini.

Jualan Permen dan Biskuit Keliling

Kisah hidup Eka Tjipta Widjaja hingga menjadi orang terkaya kedua di Indonesia banyak dibahas. 

Bagi pria kelahiran Quanzhou, China 96 tahun lalu ini, kesuksesan tidak diraih begitu saja. Namun penuh perjuangan.  

Berasal dari keluarga miskin, bahkan membuat keluarga Eka merantau jauh dari negeri asalnya.

Baca: Video Mesum Disebar Siswa SMK, Tak Terima Putus Cinta Dengan Siswi SMA 

Eka dan ibunya pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1932 saat ia berusia 9 tahun. Mereka menyusul sang ayah yang sudah migrasi lebih dulu. 

Ayahnya terlibat utang pada rentenir dan tak mampu membayar bunga yang sangat tinggi.

Eka akhirnya tak bisa melanjutkan sekolah sehingga hanya punya ijazah SD. Ia bertekad untuk bisa membantu ayah dan ibunya.

Eka dan ayahnya mulai berjualan permen dan biskuit keliling Makassar.

Eka berjualan dari pintu ke pintu. Menaiki sepeda, ia akan berhenti dan mengetuk pintu rumah calon pembeli tanpa kenal lelah.

Baca: VIDEO Anggota TNI Lewati Medan Berat Saat Bawa Warga Sakit ke Puskesmas di Perbatasan RI-Timor Leste

Eka yang kala itu berusia 15 tahun ternyata bisa meringankan beban utang keluarganya dari hasil jualan biskuit dan permen. Ia menabung sebagian keuntungannya untuk tambahan modal.

Tak puas dengan berjualan keliling, Eka membeli alat membuat kembang gula di rumah.

Dia mulai memproduksi sendiri kembang gulanya. Pada masa penjajahan Jepang, Eka bekerja sama dengan CIAD (Corp Intendands Angkatan Darat) .

Dia menjual kopra pada mereka. Namun, Jepang mengeluarkan kebijakan monopoli kopra dan bisnis Eka terhenti. Eka kembali bangkrut.

Punya prinsip tak mau menyerah, Eka kembali menjajal bisnis baru.

Ia beralih ke usaha bahan-bahan keperluan makanan, bangunan, dan kebutuhan harian.

Baca: Saat Masuk Kamar Mandi, Perempuan Ini Dikejutkan Seekor Ular Sepanjang 1,5 Meter di Dalam Toilet

Tahun 1950 lagi-lagi usahanya terhenti karena dirampas saat peristiwa Permesta. Saat usianya 37 tahun, Eka Tjipta pindah ke Surabaya.

Dia mencoba bisnis kebun kopi dan kebun karet di daerah Jember.

Eka mendirikan CV Sinar Mas dan mulai berbisnis membuat bubur kertas dari sisa-sisa pengolahan karet. Seiring perkembangan bisnisnya, Eka mendirikan PT Tjiwi Kimia pada 1976.

Perusahaan ini bergerak di bidang bahan kimia. Pada tahun 1980, Eka bisa membeli 10 ribu hektar kebun kelapa sawit di Riau.

Tahun 1982, Eka membeli Bank International Indonesia (BII) yang dan memulai bisnis propertinya dengan nama Sinar Mas Group.

Hingga kini, Eka mungkin telah mengalami puluhan kali jatuh dan bangkit lagi.

Hasilnya, saat ini Eka ada di posisi dua sebagai orang terkaya di Indonesia.

Baca: Tiga Orang Meninggal dan Empat Luka Berat dalam Kecelakaan di Bireuen

Sinar Mas Group saat ini punya deretan bisnis properti yang ada di berbagai penjuru Indonesia.

Mulai dari bisnis keuangan (finance) hingga pelebaran sayap bisnis ke sektor usaha lain seperti pengolahan kelapa sawit dan bidang komunikasi.

Ada beragam jenis usaha lain yang mereka milik.

Eka punya prinsip hidup jujur, bertanggung jawab, baik pada keluarga, pekerjaan dan lingkungan.

Eka juga tak suka berfoya-foya dan selalu berusaha hidup hemat.

Kekayaan Eka pun mencapai Rp 205 Triliun pada 2018 seperti dirilis Forbes dan menjadi orang terkaya kedua di Indonesia.

Dari perjuangan Eka Tjipta si pemilik Sinar Mas Group ini, kita bisa belajar bahwa sukses memang bukan suatu hal yang instan.

Baca: Pendukung Prabowo Bersorak, Rocky Gerung Sindir Pembagian Sertifikat hingga Ingin Nyapres di 2024

Biografi:

Nama : Eka Tjipta Widjaja / Oei Ek Tjhong
Lahir : China, 3 Oktober 1923
Istri : Trini Dewi Lasuki, Mellie Pirieh

Anak : Teguh Ganda Widjaja, Oei Hong Leong, Franky Oesman Widjaja, Indra Widjaja, Frankle Widjaja, Muktar Widjaja, Jimmy Widjaja, Fenny Widjaja, Sukmawati Widjaja, Ingrid Widjaja, Nanny Widjaja, Lanny Widjaja, Inneke Widjaja, Chenny Widjaja, Meilay Widjaja, Jetty Widjaja

Dikenal : Pendiri Sinar Mas Grup
Kekayaan : US$ 9.1 milyar (Forbes, 2018)

Baca: CEO Amazon Bercerai, Wanita Ini Bakal Jadi Janda Terkaya di Dunia

Baca: Sumur di Tanah Jambo Aye Ini Semburkan Lumpur Setinggi 10 Meter

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Kisah Eka Tjipta yang pernah masuk penjara Jepang

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved