Pembacok Pria di Masjid Mengaku Tak Dihargai, Psikiater dan Adik Ungkap Fakta Lain

Ia juga mengaku kesal, marah, dan tak dihargai jemaah masjid karena kerap terburu-buru saat akan salat berjamaah

Editor: Amirullah
(KOMPAS.com/AAM AMINULLAH)
Kurnaevi ditangkap jajaran Polres Sumedang di TPU Cilayung, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (14/2/2019) malam pukul 21.00 WIB. AAM AMINULLAH/KOMPAS.com 

Lantaran melihat kondisi Maslikin yang jatuh terkapar, semua jemaah akhirnya memutuskan untuk menghentikan salat.

"Salat langsung berhenti," ujar Kurnia.

Kurnia juga turut menceritakan keadaan masjid sebelum Maslikin terkapar dipukul menggunakan kapak.

Menurut Kurnia tak ada teriakan maupun suara keras sesaat sebelum kejadian.

"Hanya saat dilihat, ternyata dibacok pakai patik (kapak besar untuk memotong kayu)," ujarnya.

Pelaku yang telah melancarkan aksinya kemudian lari.

Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan dan berhasil mengidentifikasi pelaku.

KN pun berhasil diamankan di pemakaman umum Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor.

“Sekitar pukul 21.00, pelaku berhasil diamankan saat sedang mengaji surat Yasin di pemakaman umum Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor yang berbatasan dengan Desa Sindangsari,” kata Kasatreskrim AKP Dede Iskandar, Jumat (15/2/2019).

(TribunWow.com/Roifah Dzatu Azmah/Nila Irdayatun Naziha)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pelaku yang Bacok Pria di Masjid Mengaku Tak Dihargai, Psikiater dan Adik Singgung Fakta Lain

Sumber: TribunWow.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved