Setelah Dinyatakan Kalah, Bagaimana Kelanjutan ISIS, Akankah Ancaman ISIS Hilang?

Pasukan koalisi Suriah dukungan Amerika Serikat telah mengumumkan kekalahan ISIS setelah kubu terakhir kelompok itu bisa direbut.

Editor: Faisal Zamzami
Pars Today
Pasukan ISIS di Suriah 

SERAMBINEWS.COM - Pasukan koalisi Suriah dukungan Amerika Serikat telah mengumumkan kekalahan ISIS setelah kubu terakhir kelompok itu bisa direbut.

Peristiwa ini sekaligus mengakhiri kekalifahan yang diproklamasikan ISIS pada 2014.

Di masa jayanya, ISIS menguasai wilayah seluas 88.000 kilometer persegi, memerintah 8 juta orang, serta menghasilkan uang dari minyak, pemerasan, perampokan, dan penculikan.

Meski secara fisik kekalifahan bentukan ISIS sudah runtuh, tetapi kelompok ini terbukti sulit dibasmi dan kekalahan saat ini diyakini bukanlah akhir dari ISIS.

Panglima Komando Pusat AS Jenderal Joseph Votel pada Februari lalu mengatakan, perlawanan terhadap ISIS yang saat ini tercerai berai harus tetap dijaga.

Sebab, meski tercerai berai, ISIS masih memiliki para pemimpin, pasukan, fasilitator, sumber daya, dan ideologi yang menjadi "bahan bakar" utama gerakan mereka.

Dan, jika tekanan terhadap ISIS mengendur maka kelompok itu bisa kembali muncul di Suriah dalam 6-12 bulan.

Tak hanya itu, ISIS bisa kembali merebut wilayah secara terbatas di lembah Sungai Eufrat di Suriah.

Peringatan yang disampaikan sejumlah perwira militer ini agaknya dilakukan untuk mencegah niat Presiden Donald Trump menarik seluruh 2.000 personel militer AS dari Suriah, seperti yang dijanjikannya pada Desember tahun lalu.

Janji Trump itu berefek pada mundurnya Menhan Jim Mattis dan mengejutkan para sekutu AS yang tergabung dalam koalisi untuk memerangi ISIS.

Gedung Putih, pada Januari menjanjikan akan menyisakan 400 personel "penjaga perdamaian" di Suriah untuk sementara waktu.

Dan, 200 personel di antaranya ditempatkan di pos Al-Tanf yang berada di perbatasan Suriah, Jordania, dan Irak.

S
Sebuah tangkapan layar dari tayangan stasiun televisi Kurdi, Ronahi TV pada Sabtu (23/3/2019) memperlihatkan pasukan SDF dukungan AS mengibarkan bendera mereka di benteng terakhir ISIS di desa Baghouz, wilayah timur Suriah .(AFP/HANDOUT)

Baca: ISIS Dinyatakan Kalah, ke Mana Perginya Pemimpin Mereka Abu Bakar Al-Baghdadi?

Baca: Sejarah Singkat ISIS, Dari Kebangkitan hingga Kejatuhannya

Bagaimana kelanjutan ISIS?

Di Irak, yang mengumumkan kemenangan atas ISIS pada Desember 2017, anggota kelompok ini sudah berubah menjadi sebuah jaringan tertutup.

Demikian kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres dalam laporannya kepada Dewan Keamanan pada Februari lalu.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved