5 Fakta Kebakaran Notre Dame, dari Kronologis Hingga Partai di Jerman Sebarkan Sentimen Anti-Muslim

Anggota parlemen AfD, Anton Friesen mencoba untuk mengeksploitasi api Notre Dame untuk menyebarkan narasi anti-Muslim.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
ANADOLU AGENCY/MUSTAFA YALCIN
Kolase foto Katedral Notre Dame, terbakar pada Senin (15/4/2019) sore, dan sehari setelah kebakaran, Selasa (16/4/2019). 

Kondisi ini telah memicu ketakutan umat Islam dan imigran di Jerman.

“Serangan terhadap simbol-simbol tradisional agama Kristen akan meningkat secara signifikan di tahun-tahun mendatang dan kita semua tahu mengapa! #NoIslam #Germany,” demikian bunyi postingan cabang lokal AfD.

Alternatif sayap kanan untuk Jerman (AfD), yang merupakan partai oposisi terbesar di parlemen, telah meningkatkan retorika anti-Islam menjelang pemilihan Parlemen Eropa pada bulan Mei.

Jerman telah menyaksikan meningkatnya Islamofobia dan kebencian terhadap migran dalam beberapa tahun terakhir yang dipicu oleh propaganda AfD dan partai-partai sayap kanan lainnya.

Mereka telah mengeksploitasi kekhawatiran atas krisis pengungsi dan terorisme.

Polisi mencatat 813 kejahatan rasial terhadap Muslim tahun lalu.

Setidaknya 54 Muslim terluka dalam serangan itu, yang kebanyakan dilakukan oleh ekstrimis sayap kanan.

Jerman, negara berpenduduk lebih dari 81 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat setelah Prancis.

Di antara hampir 4,7 juta Muslim di negara itu, 3 juta berasal dari Turki.(Anadolu Agency)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved