Pilpres 2019

UPDATE Real Count KPU Pukul 13.30 WIB, Suara dari Bengkulu Sudah 100 Persen, Prabowo-Sandi Unggul

hasil hitung KPU, berdasarkan formulir C1 yang diupload ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, ternyata pasangan 02, Prabowo Subianto -

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Amirullah
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Simak hasil real count KPU Pilpres 2019 melalui kpu.go.id hari ini, Sabtu (20/4/2019) data masuk 4,6 persen, siapa yang unggul Jokowi atau Prabowo? 

SERAMBINEWS.COM - Hasil hitung suara Pemilu Presiden & Wakil Presiden RI 2019 di Provinsi Bengkulu, masih menyedot perhatian publik.

Pasalnya, hasil yang dipublish di website KPU (pemilu2019.kpu.go.id) untuk Provinsi Bengkulu ini berbeda dengan hasil quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei.

Hasil quick count yang dipublish lembaga survei, pasangan capres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul di Provinsi Bengkulu.

Tapi hasil hitung KPU, berdasarkan formulir C1 yang diupload ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, ternyata pasangan 02, Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, unggul di Provinsi Bengkulu.

Terkait perbedaan ini, pihak lembaga survei memiliki alasan tersendiri.

Di antaranya karena perbedaan suara keduanya sangat tipis, sehingga selisih suara itu masih masuk dalam margin error survei. (Tanggapan pimpinan beberapa lembaga survei bisa dibaca di bagian akhir berita ini).

Pantauan Serambinews.com di website KPU (pemilu2019.kpu.go.id), Sabtu (27/4/2019), kecuali hasil Bengkulu yang berbeda dengan hasil quick count, terlihat tidak mengalami perubahan signifikan secara nasional.

Suara dari Bengkulu Sudah 100 Persen, Prabowo-Sandi Unggul
Suara dari Bengkulu Sudah 100 Persen, Prabowo-Sandi Unggul (Tangkapan Layar situs web KPU)

Hingga pukul 13.30 WIB, progres upload formulir C1 ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) di situs resmi KPU, sudah mencapai 42,2 persen, yaitu 342.963 dari 813.350 TPS Pemilu 2019 di seluruh Indonesia.

Baca: Viral, Pria di Bondowoso Bernama Menang Prabowo, Ini Faktanya

Baca: Hingga Akhir Triwulan II Tahun 2019, Belum Ada Desa Cairkan Uang

Berikut data perolehan suara sementara hasil Pilpres 2019 yang dipublish di website KPU Sabtu (27/4/2019) pukul 13.30 WIB.

1. Aceh  (data masuk 53,5%)      

Jokowi - Ma'ruf: 251.360    

Prabowo-Sandi: 1.279.714

2. Sumatera Utara (data masuk 49,6%)        

Jokowi - Ma'ruf: 2.015.404

Prabowo-Sandi: 1.702.732

3. Sumatera Barat (data masuk 69,9%)

Jokowi - Ma'ruf: 270.166

Prabowo-Sandi: 1.757.961

4. Riau (data masuk 53,3%)         

Jokowi - Ma'ruf: 692.560

Prabowo-Sandi: 1.013.594

5. Jambi  (data masuk 66,4%)

Jokowi - Ma'ruf: 599.938

Prabowo-Sandi: 761.296

6. Sumatera Selatan (data masuk 57%)

Jokowi - Ma'ruf: 1.119.230

Prabowo-Sandi: 1.644.655

7. Bengkulu  (data masuk 100%)

Jokowi - Ma'ruf: 582.564

Prabowo-Sandi: 585.521

8. Lampung  (data masuk 50%)

Jokowi - Ma'ruf: 1.419.589

Prabowo-Sandi: 1.013.766

9. Kepulauan Bangka Belitung (data masuk 86,2%)

Jokowi - Ma'ruf: 431.042

Prabowo-Sandi: 246.598

Baca: KIP Minta Caleg yang Merasa Terpilih Lapor Harta Kekayaan

10. Kepulauan Riau (data masuk 74,9%)

Jokowi - Ma'ruf: 414.583

Prabowo-Sandi: 340.589

11. DKI Jakarta (data masuk 36,1%)

Jokowi - Ma'ruf: 1.205.540

Prabowo-Sandi: 1.068.044

12. Jawa Barat  (data masuk 21,3%)

Jokowi - Ma'ruf: 2.562.060

Prabowo-Sandi: 3.092.165

13. Jawa Tengah (data masuk 47,4%)

Jokowi - Ma'ruf: 7.971.264

Prabowo-Sandi: 2.370.719

14. Daerah Istimewa Yogyakarta (data masuk 45,9%)

Jokowi - Ma'ruf: 768.081

Prabowo-Sandi: 326.010

Baca: Heboh Video Panas Mirip Artis dan Atlet, Pakar Telematika Ungkap Keaslian Videonya

15. Jawa Timur (data masuk 28,1%)

Jokowi - Ma'ruf: 4.765.118

Prabowo-Sandi: 2.190.232

16. Banten  (data masuk 36,8%)

Jokowi - Ma'ruf: 914.700

Prabowo-Sandi: 1.485.300

17. Bali (data masuk 78,2%)

Jokowi - Ma'ruf: 1.832.092

Prabowo-Sandi: 152.810

18. Nusa Tenggara Barat  (data masuk 42,6%)

Jokowi - Ma'ruf: 393.320

Prabowo-Sandi: 854.653

19. Nusa Tenggara Timur (data masuk 53,2%)

Jokowi - Ma'ruf: 1.242.023

Prabowo-Sandi: 158.216

20. Kalimantan Barat (data masuk 72,9%)

Jokowi - Ma'ruf: 1.213.350

Prabowo-Sandi: 957.513

21. Kalimantan Tengah (data masuk 66,6%)

Jokowi - Ma'ruf: 557.800

Prabowo-Sandi: 356.615

22. Kalimantan Selatan (data masuk 40,4%)

Jokowi - Ma'ruf: 337.596

Prabowo-Sandi: 599.860

23. Kalimantan Timur (data masuk 44,8%)

Jokowi - Ma'ruf: 527.039

Prabowo-Sandi: 372.490

24. Sulawesi Utara (data masuk 47,1%)

Jokowi - Ma'ruf: 566.575

Prabowo-Sandi: 187.793

25. Sulawesi Tengah ( data masuk 47,1%)

Jokowi - Ma'ruf: 430.831

Prabowo-Sandi: 346.671

26. Sulawesi Selatan (data masuk 54,5%)

Jokowi - Ma'ruf: 1.160.725

Prabowo-Sandi: 1.511.299

27. Sulawesi Tenggara (data masuk 93,5%)

Jokowi - Ma'ruf: 520.122

Prabowo-Sandi: 781.339

28. Gorontalo (data masuk 90,5%)

Jokowi - Ma'ruf: 335.112

Prabowo-Sandi: 309.891

29.Sulawesi Barat (data masuk 60,8%)

Jokowi - Ma'ruf: 282.217

Prabowo-Sandi: 158.573

30. Maluku (data masuk 36,7%)

Jokowi - Ma'ruf: 238.087

Prabowo-Sandi: 128.728

31. Maluku Utara (data masuk 42,6%)

Jokowi - Ma'ruf: 129.953

Prabowo-Sandi: 154.375

32. Papua (data masuk 2,6%)

Jokowi - Ma'ruf: 50.219

Prabowo-Sandi: 14.310

33. Papua Barat (data masuk 9,7%)

Jokowi - Ma'ruf: 41.895

Prabowo-Sandi: 13.831

34. Kalimantan Utara (data masuk 58,7%)

Jokowi - Ma'ruf: 148.560

Prabowo-Sandi: 61.067

35. Luar Negeri  (data masuk 58,3%)

Jokowi - Ma'ruf: 320.291

Prabowo-Sandi: 117.379

Lembaga survei ramai-ramai buka suara

Para lembaga survei ramai-ramai buka suara terkait adanya perbedaan hasil quick count dengan real count Pilpres 2019 untuk Provinsi Bengkulu versi Situng KPU.

Diketahui, data hasil real count Pilpres 2019 dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Bengkulu pada sistem informasi penghitungan suara (situng) KPU, sudah mencapai 100 persen.

Hasilnya, paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno unggul tipis dari paslon nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Prabowo-Sandi mendapatkan suara sebanyak 585.521 (50,13 persen), sedangkan Jokowi-Ma'ruf memperoleh 582.564 (49,87 persen).

Selisih suara antara keduanya pun 'hanya' 2.957 suara dari jumlah 6.165 TPS di Bengkulu (0,26 persen).

Dari hasil real count KPU tersebut, rupanya berbeda dengan beberapa lembaga survei yang merilis hasil quick count Pilpres 2019.

Baca: Dibilang Ngeles Saat Jelaskan Beda Hasil QC vs RC di Bengkulu, Begini Respon Saiful Mujani

Baca: Daftar 3 Smartphone Canggih Harga Rp 2 Jutaan, Miliki RAM 4 GB hingga Dua Kamera Belakang

Baca: Real Count KPU Pilpres di Bengkulu Berbeda dengan Quick Count, Lembaga Survei Ramai-ramai Buka Suara

Poltracking, misalnya yang memperkirakan Jokowi-Ma'ruf akan menang dengan perolehan sebanyak 58,78 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 41,22 persen.

Sementara Indo Barometer memperkirakan Jokowi-Ma'ruf mendapat 51,40 persen dan Prabowo-Sandi 48,60 persen.

Indikator juga mencatat hasil survei mereka, Jokowi-Ma'ruf akan menang dengan perolehan 52,61 persen, sedangkan Prabowo-Sandi, sebesar 47,39 persen.

Sementara dari hasil quick count Litbang Kompas, Jokowi akan mendapatkan di sebagian Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu.

Prabowo sendiri, menurut hasil quick count Litbang Kompas menang telak di Sumatera Barat serta Kepulauan Riau dan Jambi, untuk wilayah Sumatera bagian tengah.

Meski demikian, ada beberapa lembaga survei yang hasil quick count-nya sama atau mirip dengan hasil real count di Situng KPU.

Di antaranya CSIS & Cyrus, SMRC, dan Charta Politika.

CSIS & Cyrus menempatkan Prabowo-Sandi unggul dengan perolehan 53,38 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf 46,62 persen.

Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) juga memperkirakan Prabowo-Sandi menang dengan perolehan 52,97 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf: 47,03 persen.

Charta Politika juga ikut memprediksi Prabowo-Sandi mendapatkan suara sebanyak 52,72 persen dan Jokowi-Ma'ruf 47,28 persen.

Lantas, apa kata para lembaga survei terkait perbedaan hasil quick count dengan real count Pilpres 2019 untuk Provinsi Bengkulu versi Situng KPU?

Berikut Tribunnews.com merangkum penjelasan dan komentar lembaga survei terkait perbedaan hasil quick count dengan real count Pilpres 2019, dari cuitan mereka di akun Twitter.

1. Burhanuddin Muhtadi

Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi mengatakan, perbedaan hasil quick count dan real count karena margin of error (MoE) di Bengkulu yang cukup besar yakni 7,32 persen.

Hal ini karena sampel yang dipakai Indikator sedikit.

"Media seharusnya memberitakan secara lengkap. @indikatorcoid melaporkan margin of error per provinsi."

"Di Bengkulu misalnya, karena sampel sedikit, MoE +- 7,32%."

"Dgn prediksi 01 sekitar 52% vs 47% buat 02, jelas kami sebut di situ bahwa selisih antara keduanya tidak signifikan," tulisnya.

Sementara untuk Poltraking dan Indobarometer, Burhanuddin Muhtadi menduga, MoE yang dipatok sebesar 1 persen itu hanya untuk tingkat nasional.

Jika di level provinsi, margin error-nya lebih besar seperti yang ditetapkan Indikator yakni 7,32 persen.

"Dugaan saya, MoE +-1% yg dipatok Poltracking dan Indobarometer itu MoE di tingkat nasional."

"Ketika dibreakdown per provinsi, seharusnya MoE lebih besar dari 1%. @indikatorcoid misalnya menetapkan MoE +-7,32% di Bengkulu karena sampelnya sedikit," tulis dia.

Lebih lanjut Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, estimasi MoE tergantung pada variance.

Sebab, bila perbandingan semakin dekat ke 50:50, maka variance semakin besar.

Ia pun lantas membandingkan apa yang terjadi di Bengkulu dan Kepulauan Riau.

"Estimasi MoE itu tergantung variance. Semakin dekat ke 50:50, variance semakin besar."

"Secara umum Bengkulu & Kepri seolah mirip mendekati fifty2, tapi MoE Bengkulu lebih besar."

"Artinya antar 01 vs 02 relatif lebih mendekati fifty2 di seluruh sampel di Bengkulu dibanding di Kepri," lanjutnya.

"Dengan kata lain, terlepas bahwa secara total potensi perolehan suara di Kepri juga mendekati 50:50, tapi di tiap TPS sampel di Kepri angkanya lebih banyak yg jauh dari fifty2 ketimbang yg kami temukan di seluruh sampel TPS di Bengkulu."

"Itu yg sebabkan Moe di Kepri lebih kecil."

2. Yunarto Wijaya

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya ikut mengomentari cuitan Hidayat Nur Wahid yang mempertanyakan soal perbedaan ini.

"Kemenangan Prabowo-Sandi versi Real Count KPU di Bengkulu."

"Capres 02 : 50,12%,dan capres 01 : 49.88%)."

"Itu Berbeda Prinsip&Angka Yg Jauh dengan Perolehan Quick Count olh Lembaga2Survei : Capres 01 menang dg 58,78%, capres 02 hanya diberi : 41,22%."

"Jadi?" tulis Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Cuitan tersebut langsung dibalas oleh Yunarto yang menyebut andai Hidayat Nur Wahid membaca penjelasan soal Margin of Error, maka dirinya tidak akan mengambil kesimpulan seperti ini.

"Kalo baca lengkap penjelasan margin of error per provinsi disertai tingkat signifikansi harusnya gak akan ambil kesimpulan kaya gini," tulis Yunarto.

3. Agung Baskoro

Dalam cuitannya, Analis Politik Poltracking Institute, Agung Baskoro menulis, ketika ditelusuri hasil quick count nasional yang dilakukan pihaknya sampai ke provinsi, maka margin of error-nya pun berbeda.

Terlebih untuk provinsi yang populasinya kecil.

Seperti Bengkulu yang TPS-nya hanya 0,76 persen dari jumlah TPS secara nasional.

"Quick count nasional ktika ditelusuri ke provinsi sdh beda margin of error nya."

"terutama utk provinsi2 populasi kecil."

"Jmlah TPS bengkulu 0.76% dr Jumlah TPS scr nasional, dg MoE 9.65%."

"QC nasional, MoE 1 % sila diuji dg RC KPU. Thanks tweps cc @hantayuda," tulis Agung Baskoro.

Sementara itu, dalam lampiran laporan hasil quick count Indikator menyebutkan, Bengkulu termasuk dalam daerah yang kemungkinan besar posisi hasil quick count bisa berubah.

Sehingga belum bisa ditentukan paslon pemenang.

4. Saiful Mujani

Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan, pada dasarnya quick count merupakan prediksi hasil nasional.

Bila dilihat dari provinsi, maka tergantung jumlah pemilih di provinsi tersebut.

Menurutnya, Bengkulu merupakan provinsi dengan jumlah pemilih yang relatif kecil sehingga kuota sampelnya juga kecil.

"qc dasarnya untuk prediksi hasil nasional."

"kl dilihat nasional itu per provinsi maka tergantung jumlah pemilih di provinsi itu. benguku adalah provinsi dg jumlah pemilih relatif kecil sehingga kuota sampelnya juga kecil."

"tidak bisa dibaca siapa menang bila selisihnya tipis."

Namun, karena SMRC menggunakan sampel yang lebih besar dari lembaga lain, maka hasil quick count SMRC cukup mirip dengan hasil real count di Situng KPU.

"Namun, sampel qc smrc lebih besar dari teman2 lain sehingga kuota untuk bengkuku sampelnya kebih besar sehingga hasilnya cukup sepola dengan hasil 100 persen kpu di bengkulu," tulisnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved