Polemik Tiket Pesawat
Harga Tiket Pesawat Mahal, Bandara Kualanamu Rugi Rp 2 Miliar per Bulan, di Pekanbaru Rp 3 Miliar
pihaknya mengalami kerugian hingga Rp 2 miliar per bulan atas dampak mahalnya harga tiket pesawat.
"Sekarang ini semua tour and travel agent sangat merasakan dampak tingginya harga tiket. Tidak hanya mengeluhkan, tapi menjerit bahkan demo. Tapi hasilnya ya belum seperti yang diharapkan," katanya.
Baca: Fenomena Baru di Aceh, Ramai-ramai Bikin Paspor untuk Pergi ke Jakarta
Bandara di Pekanbaru Rugi Rp 12 Miliar
Melansir Tribunpekanbaru.com, PT Angkasa Pura II yang merupakan pengelola Bandara SSK II Pekanbaru, mengaku merugi karena kenaikan harga tiket pesawat.
Executive General Manager (EGM) Bandara SKK II Pekanbaru, Jaya Tahoma Sirait mengatakan, kenaikan harga tiket mengakibatkan penurunan penumpang hingga 28 persen.
Hal itu mengakibatkan kerugian mencapai Rp 12 miliar.
Baca: Transaksi Gadai Emas Meningkat Selama Ramadhan
"Kalau dari sisi penurunan penumpang itu sudah di atas 28 persen. Dan dari sisi pendapatkan juga sangat terasa, ada potential loss yang cukup besar. Kalau dirata-rata tiap bulan mencapai angka Rp 3 miliar," kata Jaya, Rabu (8/5/2019).
"Jadi kalau rata-rata Rp 3 miliar tiap bulan, sudah berlangsung empat bulan ini ya sudah Rp 12 miliar kerugian minimum yang kami rasakan," sambung dia.
Pihaknya berharap, harga tiket bisa turun atau kembali normal, khususnya jelang angkutan Lebaran.
"Angkasa Pura II sebagai penyelenggara bandara tidak punya wewenang untuk menekan harga tiket pesawat. Kami hanya bisa mengimbau maskapai," ungkapnya.
Baca: Pria Ini Dijemput Polisi Jelang Akad Nikah Karena Telah Hamili ABG, Pengantin Wanita Syok
Ia mengaku tak mengetahui pasti mengapa perusahaan maskapai penerbangan menaikkan harga tiket.
Hingga kini maskapai juga tak kunjung menurunkan harga tiket pesawat.
Padahal Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah memerintahkan hal tersebut berkali-kali.
"Kita juga masih bingung, salah satu kenaikan menurut mereka karena harga avtur. Tapi dibanding dengan harga di luar negeri relatif sama," ucapnya.
Baca: VIDEO - Warga Aceh Ramai-ramai Bikin Paspor untuk Dokumen Perjalanan ke Jakarta
Selain penerbangan domestik yang mengalami penurunan, yakni sekitar 28 penerbangan baik datang dan berangkat setiap harinya, Jaya memaparkan, penerbangan internasional juga cenderung lesu.
Salah satunya, maskapai Air Asia yang sudah membatalkan penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia, sejak 7 hingga 23 Mei 2019.