KPA: Ketua DPR jangan Overacting
Komite Peralihan Aceh (KPA) Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo agar tidak overacting menanggapi isu referendum
“Aceh sudah memasuki 14 tahun perdamaian tetapi butir MoU dan UUPA masih belum diimplementasikan secara menyeluruh, bendera, lambang, tapal batas, tanah untuk eks kombatan dan kewenangan lainnya tidak satupun terealisasi,” tambah Azhari Cagee.
Azhari Cagee ditunjuk sebagai Jubir KPA yang baru, menggantikan jubir sebelumnya, Mukhlis Abee.
Penunjukan itu termaktub dalam surat resmi KPA bernomor 05/VI/KPA/2019 yang ditandatangani langsung oleh Muzakir Manaf alias Mualem.
Surat tersebut dikeluarkan KPA Pusat tertanggal 3 Juni 2019.
Penunjukan itu termaktub dalam surat resmi KPA bernomor 05/VI/KPA/2019 yang ditandatangani langsung oleh Muzakir Manaf alias Mualem.
Surat tersebut dikeluarkan KPA Pusat tertanggal 3 Juni 2019.
Dalam surat berbahasa Aceh tersebut tertulis, Ketua KPA Pusat, Muzakir Manaf mengangkat Azhari Cagee sebagai Juru Bicara KPA Pusat.
“Saya yang bernama Muzakir Manaf, jabatan sebagai Ketua KPA Pusat, mengangkat Azhari Cagee sebagai Juru Bicara KPA Pusat,” bunyi surat tersebut.
Selanjutnya dalam surat bernomor 06/VI/2019, Mualem sebagai Ketua KPA Pusat menyampaikan terima kasih kepada Mukhlis Abee yang telah menjalankan tugasnya sebagai Juru Bicara KPA Pusat selama ini.
Surat itu juga dikeluarkan pada tanggal 3 Juni 2019.
Untuk diketahui, Juru Bicara awal KPA Pusat adalah Ibrahim Syamsuddin atau yang akrab disapa KBS.
Pada Mei 2009, KBS meninggal dunia karena penyakit yang diderita almarhum.
Lalu, Mualem sempat menunjuk Mukhsalmina alias Irwansyah sebagai pengganti.
Selanjutnya, saat Mukhsalmina berafiliasi politik ke Partai Nanggroe Aceh (PNA), posisi Juru Bicara KPA dipercayakan kepada Mukhlis Abee.
Kemudian kali ini, Mualem kembali mengganti posisi tersebut dengan menunjuk Azhari Cagee yang juga Ketua Komisi I DPRA sekaligus politisi Partai Aceh.