Kupi Beungoh
Misteri Rezeki Muhammad Subhan, tak Dapat Kerja di Aceh, Jadi Dosen di King Abdul Aziz Jeddah
Manusia hanya bertugas merealiasasikan skenario Sang Pencipta, dengan bersungguh-sungguh, sampai berhasil meraih yang terbaik sesuai potensi
"Jeddah - Mekkah itu hanya satu jam dengan mengendarai mobil sendiri. Kita dapat bekerja sambil beribadah di Saudi," ujar Subhan.
"Mahasiswa di Saudi juga sangat hormat pada gurunya. Mereka beretika tinggi, dan ini sangat menyenangkan," tambah pria taat beribadah ini.
Meski demikian, Muhammad Subhan masih berharap ada tempat di Aceh yang membutuhkan tenaganya.
Subhan berpesan kepada generasi muda Aceh untuk terus belajar dan lalai dengan game online serta kongkow-kongkow dalam upaya meningkatkan daya saing global.
Menurutnya persaingan ke depan makin ketat, siapa yang malas akan tergilas zaman dan menjadi penonton.
Baca: Lebuh Aceh, Masjid Saudagar Aceh
Baca: Saudagar Aceh di Haramayn
Rezeki Adalah Misteri
Saat pulang kampung pada Syawal 1440 Hijriyah ini, Muhammad Subhan Ishak, memosting catatan misteri rezeki di dinding Facebook miliknya.
Berikut postingannya:
Ada orang harus merantau ke negeri orang untuk mendapatkan rezeki lebih, tapi ada orang yg Allah lapangkan rezekinya di kampungnya sendiri....
Ada orang harus tempuh pendidikan tinggi sehingga PhD untuk mendapatkan rezeki lebih, tapi ada orang yg Allah lapangkan rezekinya hanya tamatan sekolah rendah....
Ada orang harus bekerja di tengah lautan (anak kapal) atau di atas udara (pilot) untuk mendapatkan rezeki lebih, tapi ada orang yg Allah lapangkan rezekinya di daratan saja....
Ada orang harus berbisnis bermacam jenis usaha untuk mendapatkan rezeki lebih, tapi ada orang yg Allah lapangkan rezekinya dengan hanya dengan satu jenis usaha....
Ada orang shalat dhuha setiap pagi, bangun tahajjud tengah malam dan membaca surah2 tertentu untuk mendapatkan rezeki lebih, tapi ada orang yg Allah lapangkan rezekinya tanpa ibadah2 apa-apa....
Ada orang memaksakan diri mengubah status dengan kawin dengan gadis dari keluarga kaya atau 'terhormat' untuk mendapatkan rezeki lebih, tapi ada orang yg Allah lapangkan rezekinya padahal ia dari keluarga biasa....
Ada orang harus mengasah dirinya dengan berbagai skill dan pengalaman kerja untuk mendapatkan rezeki lebih, tapi ada orang yg Allah lapangkan rezekinya padahal tanpa pengalaman....
Ada orang harus bekerja lebih waktu, siang dan malam, untuk mendapatkan rezeki lebih, tapi ada orang yg Allah lapangkan rezekinya padahal hanya bekerja sedikit waktu saja....
Ada orang harus berganti-ganti tempat berkerja untuk mendapatkan rezeki lebih, tapi ada orang yg Allah lapangkan rezekinya di satu tempat kerja saja....
Ada orang harus gunakan cara yg haram untuk mendapatkan rezeki lebih, tapi ada orang yg Allah lapangkan rezekinya dengan cara yg halal....
Memang rezeki itu sesuatu yg misteri...
Kalau kita cemburu kepada orang lain, itu sangat wajar dan patut tapi jangan berlebihan...
Berusaha dan ikhtiar itu wajib....
Bergantunglah kepada Allah, pemberi rezeki...
Sesungguhnya dia lebih tahu keadaan hamba-Nya...
Kejayaan itu bukan terletak pada siapa yg paling banyak rezekinya, tetapi pada siapa yg paling banyak bersyukur...
*) PENULIS Hasan Basri M Nur, Dosen UIN Ar-Raniry, Penulis buku Sabda Rindu.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.