Polemik Tiket Pesawat
Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal, Pengusaha Dukung Maskapai Asing Beroperasi di Tanah Air
Dukungan tersebut disampaikan Hariyadi mengingat maskapai Garuda Indonesia Grup dan Lion Grup telah menguasai pasar penerbangan domestik.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang maskapai asing untuk beroperasi di dalam negeri untuk menciptakan harga tiket pesawat yang terjangkau.
Dukungan tersebut disampaikan Hariyadi mengingat maskapai Garuda Indonesia Grup dan Lion Grup telah menguasai pasar penerbangan domestik sebesar 97 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani dalam Rakornas Kading Bidang Pariwisata di Jakarta, Rabu (23/11/2016). (KOMPAS.COM/Pramdia Arhando Julianto)
"Saya sampaikan kita menginginkan dibuka persaingan. Kalau pendapat PHRI mengundang regional maskapai untuk membuka badan usaha di Indonesia, seperti AirAsia. Jadi bukan penerbangan langsung dari Singapura keliling Indonesia, kita tetap menghormati cabotage udaranya," kata Hariyadi seusai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (13/6/2019).
Meski mendukung masuknya maskapai asing di dalam negeri, tetapi Hariyadi tidak sependapat dugaan duopoli yang dilakukan oleh Garuda dan Lion, sehingga harga tiket saat ini mengalami lonjakan yang tinggi.
"Menurut saya beda, kalau airline transportasi itu betul-betul teknologinya untuk mengkonsolidasikan pasar. Nah kalau maskapai beda, dia itu produsen, dia bukan pemain aplikasi, di seluruh dunia tidak ada kartelisasi seperti ini," papar Hariyadi.
Baca: Seribu Lebih Pelanggan PDAM Tirta Fulawan Menunggak Tagihan
Baca: Bisa Obati Batu Ginjal Hingga Diabetes, Inilah Manfaat Tak Terduga dari Batang Pohon Pisang
Maskapai Asing Bukan Solusi
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai wacana pemerintah yang akan mengundang maskapai asing masuk ke industri penerbangan Indonesia bukanlah solusi atas polemik mahalnya harga tiket pesawat.
Dia mencontohkan, salah satu maskapai asing milik Malaysia atau AirAsia pernah menjajal sejumlah rute domestik dalam negeri, namun tak bertahan lama.
"Bukan solusi, sudah masuk maskapai asing AirAsia. Itu kan asing dari Malaysia. Tapi juga tidak sanggup bersaing di Indonesia. Jadi masuknya maskapai asing bukan solusi. Tidak sanggup juga bersaing, buktinya AirAsia," kata JK yang ditemui di kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2019).
Tiket Pesawat dari Aceh Tetap Mahal |
![]() |
---|
Ini Jurus Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat |
![]() |
---|
Tiket Pesawat Kupang-Jakarta Tembus Rp 9,3 Juta, Penumpang Kaget |
![]() |
---|
Mengapa Harga Tiket Pesawat Dalam Negeri Capai Rp 21 Juta di Traveloka? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Menhub Berang Ada Tiket Pesawat Seharga Rp 21 Juta: Tiket Transit yang Tidak Masuk Akal |
![]() |
---|