8 Fakta Menarik Ketegangan AS dan Iran, Dari Drone Ditembak Jatuh Hingga Trump Perintahkan Serangan

Dalam satu pekan terakhir, Iran dan Amerika Serikat (AS) memasuki ketegangan baru di mana pemimpin kedua negara saling bertukar ejekan serta ancaman.

Editor: Faisal Zamzami
AFP /IRANIAN PRESIDENCY/HO/NICHOLAS KAMM
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) dan Presiden Iran Hassan Rouhani 

Departemen Keuangan AS menambahkan juga akan memasukkan sejumlah nama petinggi Iran ke dalam daftar hitam, salah satunya adalah Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, yang dikenal sebagai tokoh moderat sekaligus arsitek utama kesepakatan nuklir Iran 2015.

Sanksi keuangan juga ditujukan kepada delapan komandan utama dari pasukan militer elit, Garda Revolusi Iran, yang membidik aset senilai total miliaran dollar AS.

Sanksi yang secara spesifik ditujukan kepada pemimpin tertinggi Iran dan sejumlah petinggi militer negara republik Islam itu menyusul insiden penembakan jatuh sebuah drone pengintai AS di atas Selat Hormuz, pada pekan lalu.

Teheran kemudian merespons dengan melontarkan kecaman serta menyatakan Washington telah "menutup pintu diplomasi" karena menjatuhkan sanksi bagi petinggi mereka.

4. Senjata Nuklir Iran untuk Kepentingan Rakyat

Trump selalu mengatakan, target utama mereka dalam memberikan tekanan dan sanksi kepada Iran supaya rival Israel itu tidak berhasil memperoleh senjata nuklir.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif kemudian merespon dengan menegaskan negara mereka tidak ingin mengembangkan nuklir untuk dijadikan senjata.

Zarif menjelaskan mereka tidak ingin mengembangkan senjata nuklir karena dilarang dalam Islam.

Sejak lama, Iran bersikeras bahwa secara ideologi, mereka tidak menghendaki mencari senjata nuklir, dan hanya menginginkan nuklir guna kepentingan rakyatnya.

Zarif kemudian mengambil contoh ketika AS menggunakan senjata nuklir dalam perang dan komentar Presiden Donald Trump tentang keputusannya menarik serangan militer.

Komentar Zarif ini terjadi sehari setelah Trump mengumumkan sudah meneken perintah eksekutif untuk menjatuhkan sanksi kepada sejumlah petinggi Iran.

Selain Zarif, sanksi itu juga dijatuhkan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dan delapan komandan pasukan elite Garda Revolusi.

5. Pemimpin Tertinggi Iran Ogah Berunding dengan AS

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tampil di hadapan publik setelah dirinya disanksi oleh AS dan menyatakan negaranya tidak akan tunduk pada apa pun.

Dalam pidato di hadapan rakyat Teheran, pemimpin berusia 80 tahun itu menuturkan tekanan yang diberikan Washington kepada mereka tidak memberi pengaruh.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved