Helikopter TNI AD yang Hilang di Papua Ternyata Buatan Rusia, Pencarian Terus Berlanjut

Helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, merupakan subvarian pengembangan generasi kelima

Editor: Faisal Zamzami
ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra/aww.(Iwan Adisaputra)
Prajurit TNI bersiap menaiki helikopter menuju Nduga di Wamena, Papua, Rabu (5/12/2018). Aparat gabungan terus berusaha mengatasi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah menewaskan 31 karyawan PT Istika Karya saat melakukan pengerjaan jalur Trans Papua di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. 

Pada pukul 11.44 WIT, Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani.

Sesuai perkiraan ekstimasi waktu, seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT.

Namun, sampai saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Heli tersebut.

Selain pencarian dari Distrik Oksibil, kini Tm SAR Gabungan juga melakukan penyisiran di Distrik Lereh dan Airu, Kabupaten Jayapura.

Hal tersebut dilakukan karena ada informasi dari warga di dua lokasi tersebut yang mengaku sempat mendengar bunyi helikopter pada 28 Juni 2019.

Kondisi Ekstrem Pegunungan Bintang, Lokasi Heli TNI AD yang Hilang Kontak

Pencarian Helikopter MI-17 TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, masih terus dilakukan, Rabu (3/7/2019).

Heli tersebut hilang kontak pada 28 Juni lalu. Petugas yang melakukan pencarian terkendala dengan medan yang berat.

Kepala SAR Jayapura Putu Arga menyebut proses evakuasi dan penyelamatan di wilayah tersebut tidak mudah dilakukan karena kondisi alamnya yang ekstrem.

"Gunung di sana sangat curam, bahkan ada yang sampai 90 derajat sehingga memerlukan alat khusus untuk melewatinya," ujarnya.

Sementara Ditambah lagi dengan kondisi cuaca yang bisa berubah secara signifikan, terutama setelah siang hari.

Berada di ketinggian lebih dari 2.500 meter dari permukaan laut, suhu di Pegunungan Bintang sangat dingin.

Petugas yang melakukan pencarian harus memiliki fisik yang prima.

Hal senada juga disampaikan oleh Dandim 1702 Jayawijaya Letkol Chandra Dianto yang meminpin proses pencarian Helikopter MI-17 di Oksibil, Pegunungan Bintang.

Saat tim SAR darat menyisir Gunung Aproup, Distrik Oksop, tim tidak bisa bergerak secara vertikal karena kondisinya sangat curam.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved