Kisah Inspiratif
Yatim Sejak Empat Tahun, Vokalis Band Ini Jadi Juragan Gulai Siput di Aceh Singkil
Gulai siput dijual Rp 10.000 sementara bila diantar tambah ongkos menjadi Rp 13.000 tiap kemasan seukuran mangkuk bakso.
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
Selain bercita rasa khas, ia mengemas baik siput hasil masakannya.
"Kami juga hanya melayani pesanan," kata Khairul.
Baca: Sumur Tua Semburkan Gas Setinggi 5 Meter di Aceh Timur, Bau Gas Menimbulkan Nyeri di Dada

Hasilnya cukup lumayan dua pekan menjadi juragan gulai siput, pesanan terus datang.
Gulai siput dijual Rp 10.000 sementara bila diantar tambah ongkos menjadi Rp 13.000 tiap kemasan seukuran mangkuk bakso.
Lelaki lajang itu terdorong jualan gulai siput demi membantu menopang hidup dirinya bersama sang bunda.
Siput ia beli Rp 40 ribu per karung ukuran 40 kilo dari tetangganya.
Sehingga usaha yang digelutinya secara tidak langsung turut hidupkan ekonomi warga sekitar yang umumnya pencari siput dan lokan (kerang sungai).
Siput buatan Khairul bukan sembarangan.
Siput itu diambil kaum perempuan dari muara sungai yang dikenal sebagai sarang buaya.
"Siput diambil dari muara yang ada buayanya," ujar Khairul.
Baca: Puluhan Pasutri Ingin Adopsi Bayi yang Dibuang di Pidie, Begini Syarat dan Ketentuannya
Sore itu, Khairul memasak 10 porsi siput sesuai pesanan.
Sebelum dimasak siput terlebih dahulu direndam air tawar semalaman, lalu dicuci bersih.
Adapun bumbu yang dibutuhkan kunyit 2 siung, cabai merah 1 ons, cabai rawit 1/2 ons, bawang merah 1/2 ons, bawang putih 2 siung dan kelapa 3 butir.
Cara masaknya semua bumbu dihaluskan, kemudian dimasak sampai harum.
Setelah itu masukan santan kelapa, tunggu hingga mendidih.
Terakhir masukan siput dan aduk sampai matang.
Aroma gulai menusuk hidung, ketika Khairul menyodorkan sepiring siput.
Begitu dipersilahkan, siput yang dilumuri kuah berwarna kuning langsung tak tersisa.(*)
Baca: Dianggap Sebagai Tokoh di Balik Konflik di Nduga Papua, Siapa Sebenarnya Egianus Kogoya?