Kesehatan

Meski Terdengar Ramah Lingkungan, Stop Kebiasaan Isi Ulang Botol Air Minum Kemasan, Ini Bahayanya

Menurut para ahli, botol air minum mengandung Bisphenol A atau BPA alias bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi plastik.

Editor: Amirullah
London Offices
Ilustrasi mengisi ulang botol plastik kemasan 

Meski Terdengar Ramah Lingkungan, Stop Kebiasaan Isi Ulang Botol Air Minum Kemasan, Ini Bahayanya

SERAMBINEWS.COM – Setiap kita pasti pernah mengisi ulang botol air minum kemasan.

Kebanyakan motifnya adalah tidak rela membuangnya sehingga memilih untuk mengisinya kembali.

Meski terdengar ramah lingkungan, kebiasaan semacam ini ternyata buruk untuk kesehatan.

Menurut para ahli, botol air minum mengandung Bisphenol A atau BPA alias bahan kimia yang digunakan untuk memproduksi plastik.

Bahan kimia ini berbahaya dan dapat larut dalam air serta dapat menumbuhkan bakteri berbahaya pada celah botol.

Kent Atherton CEO PuriBloc technology, perusahaan teknologi pemurnian air, banyak orang yang membeli botol air plastik dan melakukan isi ulang tanpa tahu risikonya.

Ilustrasi botol plastik kemasan The Canterbury Hub

Baca: Dianggap Bisa Membawa Keberuntungan dan Dihargai Jutaan Rupiah, Bagaimana Kadal Bisa Miliki 3 Ekor?

Baca: Viral Video Suporter Bola Rusia Shalat Berjamaah di Stadion, Kantor Berita Rusia Angkat Bicara

Baca: STNK Anda Hilang? Ini 6 Syarat Mudah Pembuatan STNK Baru Menurut Divisi Humas Polri

"Bahkan produk bebas BPA tidak aman karena produsen sekarang mengganti bahan kimia estrogenik lainnya, yang tidak diketahui secara luas, dapat menimbulkan bahaya yang sama bagi kesehatan manusia," ungkap dia.

Bahan kimia estrogenik ini dapat memiliki efek negatif pada keseimbangan hormon manusia, tetapi potensi bahaya botol air plastik tidak berhenti di situ.

Dalam sebuah penelitian terhadap 259 botol air plastik di State University of New York, Fredonia, AS, terungkap, 93 persen botol tersebut mengalami beberapa bentuk kontaminasi mikroplastik.

Selain itu, botol plastik sekali pakai sebagian besar terbuat dari polietilen tereftalat atau PET, yang aman digunakan.

Namun, botol tersebut tidak dapat digunakan kembali karena dapat melarutkan bahan kimia ke dalam air yang kita minum jika dipanaskan atau tergores.

Menurut Profesor Stephanie Liberatore dalam jurnal akademik The Science Teacher, botol atau wadah air tentu sering bersentuhan dengan mulut dan tangan.

Baca: Jika Jadi Dipilih Jokowi Sebagai Ibu Kota Baru, Ini Sejumlah Kelebihan Bukit Soeharto

Baca: Heboh Netizen Ajak Blokir Twitter Atta Halilintar, Psikolog Bongkar Sisi Psikologis Fenomena Ini

Baca: Terungkap! Ini Merek HP Milik Presiden Jokowi yang Sering Dipakai Nge-vlog, Segini Harganya

Inilah yang menyebabkannya menjadi penuh dengan kuman.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved