Dua Pria Culik Bocah 3 Tahun yang Tertidur di Stasiun, Diperkosa kemudian Dibunuh karena Menangis
Insiden tragis ini terjadi ketika balita tersebut tertidur di Stasiun Tatanagar, Kota Jamshedpur, India pada akhir Juli 2019, bersama sang ibu.
Dua Pria Culik Bocah 3 Tahun saat Tertidur di Stasiun, Diperkosa kemudian Dibunuh karena Menangis
SERAMBINES.COM - Bocah berusia tiga tahun diculik dua pria saat tertidur di stasiun.
Tak hanya itu, balita malang ini juga diperkosa dan dibunuh.
Insiden tragis ini terjadi ketika balita tersebut tertidur di Stasiun Tatanagar, Kota Jamshedpur, India pada akhir Juli 2019, bersama sang ibu.
Dikutip Tribunnews dari NST via World of Buzz, ia diculik seorang pria yang mengenakan kaus dan celana pendek.
Ibu si balita yang tersadar anaknya hilang, segera melapor ke polisi.
Ia menyebutkan penculikan yang dialami sang anak diduga melibatkan pasangan barunya.
Kepada polisi, ibu si balita ini menceritakan ia meninggalkan sang suami dan melakukan perjalanan dari Distrik Purulia, Benggala Barat menuju Jamshedpur bersama kekasihnya.
Dari hasil penyelidikan, tubuh balita malang tersebut ditemukan di dekat kantor polisi Telco, di Jamshedpur dalam kondisi mengenaskan.
Baca: Cerita Sapo Belen, Rumah Besar di Singkil yang Jadi Buruan Turis Eropa, Menyimpan Banyak Benda Unik
Baca: Tersandung Korupsi, Lima ASN Bireuen Dipecat, Empat Lainnya Masih Dalam Proses Hukum
Baca: Gempa 7,4 SR Guncang Banten: Perilaku Aneh Hewan Ini Rupanya Jadi Pertanda
Ia ditemukan dalam kondisi kepalanya terpenggal.
Hingga Jumat (2/8/2019), pihak kepolisian masih belum menemukan kepala bocah tiga tahun itu.
Namun, tiga pria - termasuk dua yang menculik - telah ditangkap.
Diduga mereka telah memperkosa dan membunuh balita tersebut.
Seorang pria yang ditangkap, Rinku Shah, merupakan pembunuh yang baru saja keluar dari penjara.
Sebelumnya, ia dinyatakan bersalah karena menculik seorang anak dan berusaha membunuhnya pada 2015 silam.
Aksi Rinku menculik balita malang itu terekam kamera CCTV stasiun.
Rinku dan temannya, Kailash, mengaku pada polisi setempat mereka telah memperkosa balita tiga tahun dan mencekiknya karena terus menangis.
Di sisi lain, pasangan ibu balita itu, Monu Mandal, juga ditangkap.
Ia diselidiki terkait dugaan perdagangan anak.
Baca: 4 Fakta Kasus Siswi SMP Melahirkan Bayi di Luar Nikah, Keluarga Pria Tak Mengakui dan Minta Tes DNA
Baca: Sempat Tak Beri Restu, Ayah Cut Meyriska Ungkap Alasan Bolehkan Sang Putri Dinikahi Roger Danuarta
Gadis 16 tahun diperkosa karena pelaku iri
Remaja berusia 16 tahun di Sitapur, Uttar Pradesh, India diperkosa empat sepupu dan gurunya pada awal Juli 2019 karena mendapat nilai bagus.
Dilansir News18, keempat sepupu tinggal bersama di rumah orang tua si gadis.
Mereka diduga merasa iri pada gadis tersebut karena mendapat nilai bagus dalam ujian.
Keempat bocah itu merencanakan balas dendam pada si gadis dengan cara menaruh obat penenang pada makanannya.
Akibatnya, gadis malang itu tak sadarkan diri dan kemudian dibawa keempat sepupunya ke ruang staf di sekolah mereka yang terletak di Maholi Thana, Sitapur.
Di situ, empat sepupu yang merasa iri memperkosa si gadis bergantian.
Seorang guru juga terlibat dalam pemerkosaan itu, bahkan serangan mengerikan tersebut direkam pelaku.
Tak berhenti sampai disitu, mereka menyebarkan video pemerkosaan melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.
Orang tua si gadis yang mengetahui kejadian itu dan melihat videonya, mengajukan laporan ke polisi.
Pengawas polisi, Madhuvan Kumar Singh, menuturkan kronologi insiden mengerikan tersebut.
"Setelah gadis itu dibius, sepupu dan gurunya bergantian memperkosa. Sementara seseorang dari mereka merekam penyerangan tersebut di ponsel."
"Saat si gadis sadar, ia diberitahu pingsan di taman bermain dan kemudian dibawa ke ruang staf," tutur Madhuvan.
Dari hasil investigasi, pelaku menyebutkan mereka merasa iri karena si gadis mendapat nilai tinggi dalam ujian.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bocah 3 Tahun Diculik saat Tertidur di Stasiun, Diperkosa kemudian Dibunuh karena Menangis
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari