TKI asal Aceh Jaya tak Sadarkan Diri di RS Malaysia, Ini Sebabnya
Miswan (38) TKI asal Teunom Aceh Jaya mengalami kecelakaan akibat sepeda motor yang dikendarainya kontra dengan hewan di Malaysia pada 27 Juli...
Penulis: Jafaruddin | Editor: Jalimin
TKI asal Aceh Jaya Tak Sadarkan Diri di RS Malaysia, Ini Sebabnya
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Miswan (38) TKI asal Teunom Aceh Jaya mengalami kecelakaan akibat sepeda motor yang dikendarainya kontra dengan hewan di Malaysia pada 27 Juli 2019.
Hingga kini pria tersebut tak sadarkan diri, karena trauma kepala yang dialaminya. Miswan kemudian dirawat di Rumah Sakit Putra Jaya Malaysia, untuk operasi Miswan membutuhkan dana sebesar 15.000 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp. 51.060.000,-
Keluarga dan teman-teman Miswan sempat panik, karena besarnya biaya rumah sakit yang harus dikeluarkan, belum lagi untuk perawatan pasca operasi sampai dengan sembuh membutuhkan biaya ratusan juta rupiah. Sementara Miswan sehari-hari bekerja kontrek (tukang bangunan) di Malaysia
Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman alias Haji Uma termasuk salah seorang yang ikut dihubungi masyarakat Aceh di Malaysia kemudian menyumbang 1.000 RM atau setara Rp 3.500.000. Kemudian Bupati Aceh Jaya juga ikut menyumbang 1.000 RM, termasuk Bang Sabena pengusaha barat selatan menyumbang 2.500 RM, mantan Bupati Aceh Jaya 1 juta.
Tokoh Gayo Siap Somasi ke Penulis Ensiklopedi Suku Bangsa Indonesia, Cabut Keterangan tentang Gayo
Mahasiswa Aceh Jaya yang Demo Kasus Pelecahan Seksual Mengaku Dapat Ancaman
DR Yusra Habib Abdul Gani Tantang DR Zulyani Hidayah, Penulis Buku Ensiklopedi Suku Bangsa Indonesia
Sementara sisanya disumbangkan dengan penggalangan oleh Tgk Mukhtar Abdullah dan Tgk Bukhari serta tokoh tokoh Aceh di Malaysia, pihak keluarga dan seluruh masyarakat Aceh di Malaysia.
"Alhamdulillah hari ini pasien sudah sadarkan diri, namun kondisinya lumpuh sebelah badan dan masih dalam perawatan di Rumah sakit putra jaya Malaysia" ungkap Haji Uma.
Haji Uma juga menjelaskan untuk melanjutkan pengobatan menjadi hal yang sangat sulit, karena biaya rumah sakit terus membengkak bisa-bisa mencapai seratus juta lebih, sementara jika dibawa pulang ke Aceh pasien harus didampingi oleh dokter karena belum layak terbang, tentunya membutuhkan biaya yang lumayan besar untuk dokter pendamping.
Haji Uma melakukan komunikasi dengan BP3 TKI Aceh, untuk dapat membantu menyingkronkan dengan kedutaan.
“Saya berharap jika bisa kita datangkan petugas medis yang ada di Aceh itu nampaknya lebih simple, guna untuk pendampingan dalam pesawat dikarenakan pasien menggunakan Infus,” ujar Haji Uma.
Atau kata Haji Uma mengirim dokter ke Malaysia untuk mendampingi pasien pulang ke Indonesia, sehingga nantinya Miswan dapat melanjutkan pengobatan di Aceh dengan menggunkan BPJS Kesehatan.
Aceh Barat Siaga Darurat Asap Karhutla, Dinkes Siapkan 10 Ribu Masker
Warga Antusias Ikuti Bursa Inovasi Desa Kecamatan Pulo Aceh
Even Catur International Sebagai Ajang Persiapan Unsyiah Menghadapi Pomnas di Jakarta
Wacana mengirim dokter pendamping ke Malaysia sedang dikoordinasikan oleh Haji Uma dengan KBRI Kuala Lumpur, BP3TKI Aceh dan Dinas Sosial Aceh.
Dalam hal ini Haji Uma sangat mengharapkandukungan dan doa dari seluruh masyarakat Aceh untuk dimudahkan jalan pemulangan Miswan TKI Asal Tenom Aceh Jaya.(*)