Sosok
Heni Ekawati, Ajarkan Siswa SLB Membatik Raih Prestasi Tingkat Nasional
Menjadi guru bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus di sekolah luar biasa (SLB) tentu berbeda dengan guru di sekolah umum.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sore itu, Heni Ekawati keluar dari pintu kedatangan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar dengan wajah sumringah, bahagia.
Di lehernya melingkar kalungan bunga, sedangkan tangan kanan meggengam erat setangkai bunga.
Sementara tangan kiri memegang piagam yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI, Muhajir Effendy.
Heni merupakan peraih juara dari ajang penghargaan guru dan tenaga pendidik (GTK) berprestasi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI di Jakarta.
Baca: Masuki Karantina di Jakarta, Putri Kebudayaan Aceh 2019 Pamerkan Pakaian Adat Modifikasi
Baca: VIDEO - Aceh Barat Daya Miliki Panti Rehabilitasi Narkoba, Pecandu Bisa Berobat Secara Gratis
Baca: VIDEO - Hakim dan Jajaran Aparatur Pengadilan Negeri Lhoksukon Berikrar tidak KKN
Saat mendarat di Aceh, Heni bersama lima temannya yang juga meraih prestasi disambut oleh Kepala Dinas Pendidikan Aceh Syariddin MPd dan sejumlah jajarannya di terminal kedatangan bandara SIM.
Mereka langsung dikalungkan bunga sebagai apresiasi atas prestasi yang sudah diraih dan mengharumkan nama Aceh.
Mungkin Heni tak menyangka inovasinya yang ingin membuat kegiatan yang berbeda untuk anak anak berkebutuhan khusus ini mengantarkannya ke ajang prestasi nasional.
Menjadi guru bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus di sekolah luar biasa (SLB) tentu berbeda dengan guru di sekolah umum.
Karena anak-anak yang diajarkan memiliki kekurangan dibandingkan anak lainnya.
Kondisi itulah yang dirasakan Heni Ekawati yang selama ini mengajar di SLB.
Ia merupakan Kepala SMALBS B Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Banda Aceh.
Selama mengasuh siswa yang berkebutuhan khusus ini, Heni tidak hanya ingin anak didiknya bisa baca atau menulis.
Namun ia ingin, dibalik kekurangannya tersebut, para siswa SLB yang dipimpinnya memiliki keahlian lainnya.
Heni sudah cukup paham soal karakter anak-anak didik di SLB.
Ia sudah mengajar di berbagai SLB sejak 2005.