Jika Tak Mau Kehilangan Pekerjaan, Wanita di Pabrik Ini Harus Mau Berhubungan Intim dengan Bos

Investigasi juga menemukan, manajemen gagal mengambil tindakan disipliner terhadap pelanggar seksual.

Editor: Amirullah
Warta Kota
Ilustrasi 

Jika Tak Mau Kehilangan Pekerjaan, Wanita di Pabrik Ini Harus Mau Berhubungan Intim dengan Bos

SERAMBINEWS.COM – Tim investigasi kasus pelecehan seksual yang di sebuah pabrik jin di Leshoto, Afrika bagian selatan menemukan hal mengejutkan

Temuan itu di antaranya menyebut, para pekerja pabrik yang membuat jin untuk merek-merek Amerika itu dipaksa berhubungan seks dengan manajer mereka untuk mempertahankan pekerjaan mereka atau sekadar mendapatkan promosi.

Laporan ini sendiri dilansir oleh The Guardian, Kamis (15/8).

Diketahui ada lebih dari 10 ribu pekerja yang bekerja di lima pabrik yang dimiliki oleh perusahaan Taiwan Nien Hsing, salah satu perusahaan terbesar di negara itu.

Investigasi dua tahun oleh WRC yang diterbitkan pada hari Kamis pekan lalu itu menemukan, manajer dan penyelia secara teratur memaksa pekerja wanita berhubungan seksual.

Baca: 4 Stand Pamerkan Hasil Kerajinan Tangan di Festival Budaya Saman di Gayo Lues, Ini Jenis Produknya

Baca: Pria Ini Rela Menikahi Wanita Lumpuh Kaki, Bertemu di Permainan Game PUBG hingga Tumbuh Rasa Cinta

Baca: Desain Wajah Baru Ibu Kota Negara di Kalimantan: Letak Istana, Tugu Pancasila dan Perumahan Menteri

Yang mereka janjikan adalah promosi atau kontrak penuh waktu.

Investigasi juga menemukan, manajemen gagal mengambil tindakan disipliner terhadap pelanggar seksual.

Serikat pekerja setempat juga ditekan agar tak menyampaikan protes.

Diberitakan bahwa pelecehan seksual dari manajer dan penyelia sudah meluas hingga rekan kerja pria juga secara rutin terlibat dalam perilaku kasar.

Demikian menurut wawancara dari sekitar 140 pekerja di tiga pabrik Nien Hsing itu.

Adapun para wanita itu bekerja sebagai penjahit, kontrol kualitas, memotong, mencuci dan mengepak jins.

"Semua wanita di departemen saya tidur dengan penyelia," kata seorang pekerja kepada kelompok hak-hak pekerja.

"Untuk para wanita, ini tentang bertahan hidup dan tidak ada yang lain ... Jika kamu mengatakan tidak, kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan, atau kontrak kamu tidak akan diperpanjang."

Laporan tersebut mencakup tuduhan terhadap manajer dari luar negeri.

Seorang pekerja mengklaim bahwa “manajer asing menampar bagian sensitif perempuan dan menyentuh payudara mereka".

Baca: Zakir Naik Dilarang Ceramah Umum di Malaysia, Meminta Maaf Terkait Ucapannya yang Kontroversial

Baca: Salah Satu Pemeran Video Vina Garut Positif HIV, Selain Hubungan Seksual, Ini Penyebab Lain HIV

“Suatu kali, kami menangkap seorang manajer [seorang ekspatriat] berhubungan seks dengan seorang pekerja perempuan di pabrik," katanya.

WRC juga menuduh bahwa pengawas yang ditemukan terlibat dalam pelecehan seksual, penyuapan atau bentuk-bentuk pelanggaran lainnya biasanya dipindahkan ke departemen lain daripada didisiplinkan.

Khususnya, pelanggaran tidak terdeteksi oleh kode etik sukarela pabrik atau program pemantauan, karena manajer menekan karyawan “untuk berbohong” kepada auditor, klaim laporan itu.

"Kami dituntut untuk berbohong atas nama perusahaan," kata seorang pekerja seperti dikutip The Guardian.

Ketika WRC mempresentasikan temuannya kepada Nien Hsing, perusahaan mengklaim bahwa tidak ada kasus pelecehan atau pelecehan seksual telah dilaporkan kepada perusahaan selama dua tahun sebelumnya.

Wakil presiden keberlanjutan Levi Strauss & Co Michael Kobori mengatakan kepada Guardian, perusahaan telah mengambil sumber dari fasilitas Lesotho selama 10 tahun terakhir, segera setelah mereka menerima temuan WR.

“Kami meminta Nien Hsing untuk segera mengambil serangkaian tindakan untuk mengatasi tuduhan, termasuk membuat perubahan dalam kepegawaian dan manajemen di fasilitas yang disebutkan dalam laporan."

Wakil presiden Scott Deitz dari Kontoor Brands, yang memiliki Wrangler dan Lee, mengatakan kepada The Guardian, pihaknya "sangat, sangat prihatin" dengan tuduhan tersebut.

"Kami ingin mempelajarinya melalui audit yang kami lakukan," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di Suar.id dengan judul Keterlaluan, Wanita di Pabrik Ini Harus Mau Berhubungan Intim dengan Bos kalau Tidak Mau Kehilangan Pekerjaan

Sumber: Suar.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved