Berita Aceh Barat
Empat Ban Mobil Double Cabin Kadis PUPR Aceh Barat Dicuri Maling, Sebelumnya Marak di Bireuen
Mobil pelat merah itu diparkirkan di perkarangan rumahnya di Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat
Penulis: Rizwan | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rizwan | Meulaboh
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Aksi maling ban mobil mulai beraksi di Meulaboh, Aceh Barat.
Akibatnya, empat buah ban mobil dinas jenis double cabin milik Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat, Bukhari hilang pada Senin (26/8/2019) dini hari.
Informasi diperoleh Serambinews.com, kasus maling ban sudah dilaporkan oleh korban ke polisi dengan harapan pelaku dapat segera tertangkap.
Mobil pelat merah itu diparkirkan di perkarangan rumahnya di Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.
Namun kasus ban hilang baru diketahui pada pagi hari.
"Kasus kemalingan ban mobil dinas sudah kami buat laporan ke polisi. Semoga pelaku segera tertangkap," kata Kadis PUPR Aceh Barat, Bukhari menjawab Serambinews.com.
Baca: Harga Emas Melesat, Berikut Harga Lengkapnya Hari Ini
Dikatakannya, ban yang dicuri sebanyak empat buah depan dan belakang.
Menurut Bukhari, karena ini mobil operasional dinas, kini sudah diganti dengan ban lain.
Sebelumnya di Bireuen
Sebelumnya aksi pencurian membongkar ban dan pelak mobil semakin merajalela di Bireuen.
Sejak sebulan terakhir dan sudah ada lima kasus, tiga kasus dilaporkan ke aparat penegak hukum dan dua kasus tidak dilaporkan.
Kasus terbaru menimpa kepala MTsN Peudada atau MTsN 4 Bireuen atas nama Musmulyadi S Ag (48), empat ban mobil serta pelak minibus Toyota Rush keluaran 2016 yang diparkir di rumah adiknya di Desa Padang Kasab, Peulimbang Bireuen hilang dibongkar maling sekitar pukul 03.30 WIB, Selasa (06/08/2019).
Baca: Warga Teluk Nibung, Aceh Singkil Olah Batok Kelapa Jadi Barang Bernilai Seni
Musmulyadi kepada Serambinews.com mengatakan, kendaraan yang dibeli 2016 itu setiap malam diparkir di rumah adeknya bernama Erlina.
Lokasi rumah hanya berjarak sekitar 30 meter dengan rumahnya.
Kemarin pagi ia berangkat bersama jajaran Kankemenag Bireuen ke tempat orang meninggal di Banda
Aceh.
Dalam perjalanan sekitar pukul 07.00 WIB, ia mendapat telepon dari adiknya Erlina dan mengabari empat ban mobil yang diparkir di garasi rumah Erlina sudah tidak ada lagi.
Satu dongkrak masih berada di kolong mobil.
“Rencana mau menghidupkan mobil, takut tertinggal rombongan saya berangkat terus menunggu rombongan di jalan, kemudian ditelepon adek mengabari ban dan pelak sudah hilang,” ujarnya.
Baca: Pria Ini Ngaku Titisan Nyi Roro Kidul, Bisa Ubah Beras Jadi Emas 1 Kg, Ini Terjadi Setelah 41 Hari

Musmulyadi segera melapor ke Pos Polisi Peulimbang Bireuen.
Sejumlah anggota polisi dari Peulimbang dan Polsek Jeunieb ke lokasi dan melihat secara dekat mobil diganjal dengan kayu dan beberapa peralatan lainnya, sehingga posisi mobil masih seperti memiliki empat ban.
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kapolsek Jeunieb Iptu Soeharto serta Kapospol Peulimbang, Aiptu Alfian kepada Serambinews.com mengatakan, korban kehilangan empat ban dan pelak yang diketahui sekitar pukul 06.00 WIB, Selasa (06/08/2019).
Disebutkan, empat ban mobil dan pelak hilang, kemudian ditemukan dua batu besar untuk menganjal pengganti ban, ada 13 batu merah (batu-bata) sebagai alat mengganjal mobil.
Satu dongkrak yang digunakan pelaku masih berada di bawah kolong mobil.
Bagian ban mobil sudah diganti dengan beberapa alat untuk menganjal mobil tersebut.
Baca: Kasus Sabu 25 Kg, Polisi Juga Sita Ringgit Malaysia dan Barang Bukti Lainnya, Ini Rincian Lengkapnya
Tim dari Polsek Jeunieb, Pos Polisi Peulimbang memintai keterangan saksi korban dan sejumlah warga lainnya untuk mengusut siapa pelaku pencurian tersebut.
Kejadian pencurian ban dan pelak mobil di Bireuen adalah ketiga kali dalam sebulan terakhir yang dilaporkan ke polisi.
Ada dua kasus kehilangan ban dan pelak juga di Bireuen beberapa waktu lalu belum
dilaporkan ke aparat penegak hukum.
Di Peusangan Bireuen
Kasus pencurian ban dan pelak mobil kembali terjadi di Bireuen.
Kali ini di Peusangan, empat ban mobil serta pelak kendaraan Kijang Pikap plat merah milik Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup.
Ban dan pelak hilang saat diparkir di Dusun Bale Kuneng, Desa Pante Gajah, Peusangan Bireuen diperkirakan sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu (03/08/2019).
Baca: Polresta Banda Aceh Kerahkan 6 Mobil Bantu Bawa Pulang Demonstran

Kendaraan Pemkab Bireuen BL 8017 Z tersebut berada di tangan Said Faisal (39).
Ia PNS Pemkab Bireuen beralamat di Dusun Balee Kuneng, Desa Pante Gajah, Peusangan sebagai kendaraan operasional dinas.
Kapolres Bireuen AKBP Gugun Hardi Gunawan SIK MSi melalui Kapolsek Peusangan, Iptu Salamuddin kepada Serambinews.com mengatakan, berdasarkan informasi dan laporan dari pemilik atau pengguna kendaraan
dinas tersebut, kendaraan diparkir di samping rumahnya.
Diketahuinya tidak ada ban dan pelak lagi sekitar pukul 07.00 WIB ketika korban keluar rumah untuk mengantar anaknya ke sekolah.
“Ketika melihat mobil, korban terkejut, karena empat ban serta pelaknya sudah tidak ada lagi, kendaraan diganjal dengan beton cetak agar tidak jatuh,” ujar Kapolsek Peusangan.
Baca: 476 Ahli Waris di Abdya Terima Santunan Kematian, Ini Syarat Bagi yang belum
Melihat kejadian tersebut, korban atas nama Said Faisal segera melapor ke Polsek Peusangan, tim dari Polsek segera ke lokasi dan melihat secara dekat kondisi mobil yang rodanya sudah tidak ada lagi.
Kapolsek Peusangan menambahkan, saat ini Polsek Peusangan bersama tim dari Polres Bireuen melakukan pengembangan dan memintai keterangan sejumlah saksi menyangkut hilangnya ban dan pelak mobil kijang pikap tersebut.
Kasus hilangnya ban dan pelak mobil adalah yang kedua kalinya di Bireuen.
Sebelumnya pencuri membongkar empat ban serta pelak pada mobil dinas yang diparkir di depan rumah kawasan Dusun BTN Kupula Indah, Desa Geulanggang Gampong, Kota Juang Bireuen terajdi pukul 06.00 WIB,
Sabtu (29/06/2019) lalu.
Pelakunya sampai Sabtu (03/08/2019) belum tertangkap. (*)
Baca: Ini Peran Empat Tersangka dan Tiga DPO Kasus 25 Kg Sabu, Dan Kronologis Penjemputan Sabu ke Malaysia