Berita Abdya

Pemkab Abdya Bangun Kilang Padi Modern, Begini Keunggulannya

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) membangun kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp 7,75 miliar.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Yusmadi
SERAMBINEWS.COM/RAHMAT SAPUTRA
Sejumlah pekerja sedang membangun kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp 7,75 Miliar, Jumat (30/8/2019) di BBU Tangan-Tangan. 

Laporan Rahmat Saputra | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) membangun kilang padi modern atau Rice Milling Unit (RMU) senilai Rp 7,75 miliar.

Pembangunan pabrik padi modern menggunakan DOKA 2019 itu dipusat di Balai Benih Utama Kecamatan Tangan-Tangan.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Kadistanpan) Abdya, drh Nasruddin mengatakan bahwa pabrik padi modern atau RMU itu direncanakan pada 2020 sudah berfungsi.

Nasruddin menyebutkan pembangunan pabrik padi modern itu bentuk keresahan Bupati Abdya, Akmal Ibrahim setiap panen, masyarakat menjual atau 'mengekspor' hasil panennya kepada pengusaha luar Abdya.

"Makanya Pak Bupati membangun RMU ini. RMU ini, terdiri penggilingan padi dan pengeringan gabah," ujar Kadistanpan Abdya, drh Nasruddin, Jumat (30/8/2019).

Dengan adanya mesin pengeringan gabah itu, katanya, maka masyarakat tidak perlu khawatir padinya dipotong saat hujan dengan mesin potong.

"Karena kapasitas dryer (pengering) ini 30 ton untuk 8 jam, dan ini sangat membantu petani dan para pengusaha padi lokal, sehingga hasil panen tidak perlu dijual ke pengusaha luar Abdya," sebutnya.

Penjualan gabah ke pengusaha luar Abdya itu, katanya, disebabkan para pengusaha padi di Abdya memiliki mesin pengeringan, dan lantai penjemur gabah sangat terbatas.

Baca: Kilang Padi Modern di Pidie tak Beroperasi Delapan Tahun, Ini Permintaan Pemkab

Baca: Warga Protes Kilang Padi

Baca: Tabrakan dengan Kilang Padi Keliling, Nasib Pengendera Mio Ini Mengenaskan

"Kita berharap ini menjadi solusi, dan petani kita pun bisa menjual gabah dengan harga yang menguntungkan mereka," ungkapnya.

Menurutnya, keunggulan RMU atau Pabrik Modern itu bukan saja bisa mengering padi dengan kapasitas 30 ton per 8 jam, namun bisa menghasilkan beras premium yang tak kalah dengan beras yang didatangkan dari luar Aceh.

"Untuk penggilingan padi ini, kapasitasnya bisa menampung 2 hingga 3 ton per jam. Jadi berasnya ini, akan keluar dua macam yaitu, premium dan medium, memang langsung terseleksi atau terpisah hasilnya (beras bagus dan sedang), layaknya pabrik padi modern di luar Aceh," ungkapnya.

Ia menyebutkan pembangunan RMU itu sudah mencapai 50 persen, dan ditargetkan bulan akhir November 2019 sudah rampung. Bahkan, lanjut nya, untuk 2020 pihaknya kembali mengusulkan pembangunan gedung penyimpanan gabah dan sarana pendukung.

"Untuk gedung dan sarana pendukung kita usulkan Rp 2 miliar," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved