Berita Aceh Barat Daya

Penelepon Gelap Mencatut Nama Dandim Abdya, Menipu Toko Emas di Blangpidie, Ini Jumlah Kerugiannya

Masyarakat harus berhati-hati menerima telepon dari orang tidak dikenal. Ar alias Poncai (64), warga keturunan juga pemilik toko emas perhiasan...

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Ar alias Poncai (64), warga Pasar Blangpidie, Abdya yang menjadi korban penipuan dari pelaku yang mencatut nama Dandim 0110 Abdya, sedangkan melaporkan peristiwa yang dialami kepada Sat Reskrim Polres Abdya, Rabu (28/9/2019) malam. 

Penelpon Gelap Mencatut Nama Dandim Abdya Sukses Menipu Pemilik Toko Emas di Blangpidie, Ini Jumlah Kerugian Dialami Korban

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Masyarakat harus berhati-hati menerima telepon dari orang tidak dikenal.  Adalah Ar alias Poncai (64),  warga keturunan juga pemilik toko emas perhiasan di Kota Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), menjadi korban penipuan dari penelepon gelap yang mencatut nama Dandim 0110 Abdya.     

Keterangan dikumpulkan Serambinews.com, Kamis (29/8/2019), sebelum sukses menipu Poncai, penelepon yang mengaku sebagai Dandim Abdya yang baru itu berhasil mengelabui Kepala Satpol PP dan WH Kabupaten Abdya, Riad. Tanpa sadar, Riad mengirimkan nomor Hp Poncai kepada penelepon yang tidak dikenal tersebut.

Kapolres Abdya, AKBP Moh Basori SIK melalui Kasat Reskrim Zulfitiadi SH membenarkan, Ar alias Poncai sudah melaporkan peristiwa penipuan yang dialami kepada Sat Reskrim, Rabu (28/8/2019) malam. Korban mengaku telah menstranfer uang Rp 8,7 juta kepada penelepon yang mengaku Dandim Abdya, tapi kemudian ternyata palsu.

Laporan yang diterima polisi, kasus penipuan tersebut berawal ketika Ar alias Poncai menerima telepon dari Riad, Kasatpol PP dan WH Abdya, Rabu (28/8/2019) siang, pukul 14.05 WIB.

Riad mengatakan Dandim Abdya ingin bersilaturrahmi dengan perwakilan warga keturunan, kemudian meminta izin menyerahkan nomor Hp Ar, termasuk meminta Ar agar  menghubungi Dandim Abdya yang baru, HP 082345248787.  

Warga Panik, Lahan Rumbia di Dekat Permukiman Warga Cot Gue Terbakar

Gebrakan Perdana Camat Samadua, Sawah Telantar di Panton Luas Dimanfaatkan Kembali

Baru Nikah 4 Bulan, Pria Ini Sudah 7 Kali Setubuhi Adik Ipar yang Masih SMP hingga Dipergoki Istri

Lalu, Ar menghubungi nomor tersebut pukul 14.22 WIB, setelah tersambung orang itu memperkenalkan diri sebagai Dandim Abdya yang baru.

Sempat berbincang sekitar 23 detik, orang yang mengaku sebagai Dandim itu meminta pinjam uang, namun tidak disebutkan jumlahnya dengan alasan sedang berada di luar daerah.   

Perbincangan antara orang tersebut dengan Ar berlanjut melalui pesan WhatsApp (WA). Pukul 14.23 WIB, Ar menerima pesan WA dari nomor Hp yang sama (082345248787), dan orang dimaksud memperkenalkan diri Letkol Czi M Ridha Has. 

Pukul 14.27 WIB, orang yang mengaku sebagai Dandim itu menelepon Ar dan memastikan bahwa pesan WA yang barusan dikirim  adalah nomor hp-nya. Lalu, pukul 14.29 WIB, penelepon mengirimkan nomor rekening. Tidak lama kemudian, orang tersebut kembali menelepon yang meminta ditransfer uang Rp 8,7 juta. 

 Pukul 14.49 WIB, korban Ar mengirimkan uang sejumlah yang diminta ke rekening BNI Nomor 0817000650 A/n  Rivan Santosa, menggunakan sarana setoran tunai pada BNI Cabang  Pembantu Blangpidie. Resi pengiriman juga  dikirim kepada orang tersebut.

Pihak Pelabuhan Calang Kucing-kucingan dengan Wartawan, Ini yang Terjadi

Gebrakan Perdana Camat Samadua, Sawah Telantar di Panton Luas Dimanfaatkan Kembali

Darwati Tanggapi Komentar Ketua Majelis Tinggi PNA yang Melarangnya Bicara sebagai Ketua Harian

Pukul 15.03 WIB, Ar kembali ditelepon, kemudian meminta dibantu dana agar digenapkan menjadi Rp 15.000.000 dari nominal awal. Ar mengaku tidak memegang uang sejumlah itu, tapi orang tersebut  minta dibantu tambahan sejumlah Rp 3.000.000 saja. Ar mulai curiga, akhirnya orang mengaku sebagai Dandim itu tidak digubris lagi.

Sehubungan peristiwa tersebut, Kapolres Abdya AKBP Moh Basori SIK melalui Kasat Reskrim Iptu Zulfitriadi SH meminta masyarakat, pengusaha/pedagang dan pejabat agar berhati-hati ketika menerima telepon dari orang tidak dikenal, kemudian mengaku  sebagai pejabat daerah setempat.

“Bila menerima telepon dari yang tidak jelas, apalagi meminta sejumlah uang dengan mengaku seorang pejabat, maka segera konfirmasi kepada  yang bersangkutan,” katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved