Prada DP Menangis Menyesal, Ibunda Vera Geram: Kau Fitnah Anakku, Kau Bunuh, Aku Tak Ikhlas!

Pria yang memutilasi mayat kekasihnya ini, Vera Oktaria mengaku tak sengaja membunuh lantaran tersulut emosi

Editor: Amirullah

Ia mengaku rasa cintanya kepada Fera sangat besar sehingga tidak mungkin ada rencana sedikitpun untuk membunuhnya.

Baca: TERKINI Rusuh di Jayapura, Kondisi Masih Mencekan, Ribuan Warga Mengungsi ke Markas TNI

Baca: 10 Fakta Kisah Horor KKN di Desa Penari, 2 Mahasiswa Tewas, Raditya Dika Ikut Membahas

Baca: VIRAL Kisah Horor KKN di Desa Penari, Lokasinya Jadi Perdebatan, Ini Faktanya

"Waktu sekolah, saya pernah ada cekcok dengan teman sekelas karena Fera. Bukan Fera yang saya pukul malah teman saya itu. Saya tidak mungkin akan menyakiti Fera," ungkapnya.

Prada DP mengaku khilaf telah membunuh Fera. Perbuatan itu diakuinya terjadi karena tidak bisa mengontrol emosi sehingga terjadilah perbuatan keji tersebut.

"Dan yang dibacakan oleh oditur, saya punya rencana buka hp Fera dengan niat kalau ada chat cowok lain akan saya bunuh. Saya saja tidak tahu kalau Fera ada hp. Emosi saya memuncak waktu dengar dia ngaku hamil," ujarnya.

Tribun Sumsel/SHINTA ANGRAINI / Prada DP divonis seumur hidup

"Saya tidak ada unsur kesengajaan untuk membunuh," tegas Prada DP.

Setelah itu, Prada DP kembali tidak kuasa menahan air matanya dalam persidangan.

Prada DP kembali terisak menangis tertunduk dihadapan majelis hakim dan mengaku sangat menyesali perbuatannya.

"Saya sangat menyesal yang mulia," ujarnya.

Ketua majelis hakim lantas bertanya mengenai harapan yang ingin disampaikan Prada DP dalam persidangan.

"Saya berharap bisa minta maaf sama ibu dan keluarga Vera. Saya juga mohon dipertimbangkan keringanan hukuman buat saya yang Mulia," ujar Prada DP sembari terisak menangis.

Sidang Prada DP kembali ditunda Kamis depan dengan agenda mendengar tanggapan dari Oditur (Replik) pada Kamis (5/9/2019) mendatang.

Setelah sidang ditutup, Prada DP pun kembali digiring ke mobil tahanan untuk dibawa ke Detamasen Polisi Militer (Denpom) I Sriwijaya untuk ditahan.

Namun, saat digiring keluar, Suhartini yang merupakan ibu dari Fera mendadak mengamuk dan mencoba mengejar Prada DP yang hendak dibawa ke mobil tahanan.

"Kamu fitnah anak saya, kamu bunuh anak saya. Kamu harus dihukum mati," ucap Suhartini, TribunStyle.com kutip dari Gridhot.ID dam Kompas.com .

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved