Kisah Inspiratif

KISAH Inspiratif - Proposal Unik, Aneh bin Ajaib Wujudkan Mimpi Misbahul Munawar Kuliah di Eropa

Kisah inspiratif ini ditulis oleh Misbahul Munawar, alumnus UIN Ar-Raniry yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Baku, Azerbaijan.

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Zaenal
Kun Misbahul Munawar
Misbahul Munawar bersama tas Kuwah Tuhee di Baku, Azerbaijan. 

Pada tahun 2018, ia mulai berani mendaftar ke lembaga penyedia beasiswa plat merah ke Eropa.

Ia mengirimkan email ke sejumlah kampus yang disasarnya.

“Ada yang balas ada yang tidak, rata rata mereka membalas ‘Your bachelor degree is not relevant’,”.

“Dalam mendaftar kuliah saya terikat perjanjian dengan keluarga untuk tidak mengambil kajian Islamic Studies serta Filsafat di luar negeri,” tambah dia.

Ketika menerima email, kata Misbah, hatinya selalu berdebar.

Perasaannya ngeri-ngeri sedap.

Ia bilang tidak kecewa dengan balasan ‘Your bachelor degree is not relevant’ dari beberapa kampus.

Hanya saja, dia kesal pada sistem linearitas.

Karena, menurutnya, alasan dirinya ditolak di beberapa kampus itu karena dia menargetkan S2 di jurusan yang agak jauh dari ijazah S1 yang dipegangnya.

Di antara jurusan S2 yang dibidiknya adalah Hubungan International, Statistik, Programer dan Ekonomi Pembangunan.

Baca: 5 Tanaman Paling Mematikan di Dunia, Jangan Dikonsumsi, Disentuh Saja Berbahaya

Baca: Klarifikasi DPRA tentang Surat Mendagri tentang Qanun Bendera Aceh,Pejabat Kemendagri Nyatakan Benar

Setahun menunggu penerimaan tapi tak satupun kampus yang bersedia menerimanya.

Misbahul Munawar pun mulai melupakan asanya untuk berkuliah di luar negeri.

Tapi minatnya untuk melanjutkan pendidikan tak pernah padam.

Pada Februari 2019, dia mendaftar di Universitas Indonesia jurusan Kajian Timur Tengah.

“Biar linear dengan S1,” katanya.

Namun, lagi-lagi aral menghadang.

Setelah menerima pengumuman lulus, ketika hendak membayar SPP pihak kampus mengatakan perkulihan di tunda semester depan.

Alasannya, yang mendaftar hanya 9 orang, kuliah di mulai jika yang mendaftar berjumlah 10 orang.

“Ini mungkin rahasia Tuhan,” cetusnya.

Setelah itu, Misbahul Munawar kembali berpetualang.

Ia berkelana di Pare, Semarang, Malang, serta Jogja, sambil mengajar les bahasa Inggris selama beberapa bulan.

Di sela- sela waktu tersebut saya banyak berdiskusi dengan dosen dan senior dari berbagai bidang dan sub bidang keilmuan.

“Saran mereka kalau hendak lanjut kuliah S2, jika mau jadi dosen dan pakar ambil yang sesuai jurusan awal,” kata dia mengutip saran dari beberapa orang.

“Tapi kalau mau mudah pekerjaan atau menciptakan lapangan pekerjaan baru ambil di vocational, fokus di ilmu profesi. Lihat yang berpeluang di masa depan,” lanjutnya.

Baca: Ini Sepuluh Besar Top Scorer Liga Inggris

Baca: Kisah Inspiratif Relawan dari Pidie, Ikhlas Cerdaskan Yatim Tanpa Dibayar

Pesan Master Ogway di Kungfu Panda

Waktu terus berjalan, hingga suatu malam pada tanggal 27 April 2019, Misbahul Munawar menonton ulang Film Kungfu Panda.

Hingga sekuel film tersebut tiba di sebuah scene yang memperlihatkan Master Ogway berkata "Kekuatan manusia ‘Chi’ terletak pada diri sendiri, maksimalkan apa yang kamu miliki".

“Kata itu seperti menghujam ke pikiran, dalam kasus memburu kuliah dan beasiswa ini, yang saya miliki Ijazah dari Fakultas Ushuluddin, hendak banting Stir ke study lain yang fokus di dunia profesi,” kata Misbahul Munawar.

Maka, dia memulai riset mandiri dan mengolah data otodidak.

“Tatkala meramu saya menegaskan saya sarjana Islamic Studies dari Ushuluddin fokus terhadap permasalahan state with development revenue without natural result ditambah Hobi terbesar saya jalan jalan, Terciptalah motivation letter dan Statement of purpose, tentang The New development of Halal Tourism,” tulis dia.

Ia pun mulai kembali menebarkan jaring proposal ini ke beberapa kampus di luar negeri.

“Bulan 7 (Juni 2019) lalu, saya tidak menduga proposal unik, aneh bin ajaib saya di terima oleh Erasmus, di jurusan MBA in Tourism,” kata dia.

Misbahul pun mulai menelusuri seluk beluk kampus yang menerimanya.

Diperoleh informasi, bahwa kuliah akan ditempuh dalam rentang waktu 2-3 tahun.

Satu setengah tahun pertama berlangsung di Xazar University, Baku- Azerbaijan dan tahun selanjutnya di Universidad de Girona, Barcelona - Spain.

“Pucuk dicinta ulam pun tiba, saya histeris hampir tidak bisa berkata-kata, Alhamdulillah ya Allah”.

Berangsur setelahnya, email Munawar mendapatkan banyak balasan dari sejumlah lembaga penyedia beasiswa di luar negeri, dari Eropa hingga Cina.

Di antara lembaga yang menyatakan menerima proposalnya adalah Belt and Road Initiative Scholarship dan Schwarzman scholarship yang menyediakan beasiswa ke Eropa dan Cina.

“Rata-rata kampus dari negerinya Mao Zhedong menginformasikan diterima,” kata dia.

“NTNU Taiwan (China Taipe) juga menerima,” lanjut Misbahul Munawar.

Baca: Budaya Jalan Kaki di Taipei

“Slovenia University juga menerima, Oslo (Norwegia) University juga menerima, bahkan Imam Khomaini International University di Iran juga menawarkan Persian Studies, yang semua full beasiswanya,” imbuh dia.

Kesempatan Tidak Datang Dua Kali

Keadaan Misbahul Munawar kini berbanding terbalik dengan dua tahun lalu.

Ia yang dulunya kewalahan mendapatkan kesempatan, kini malah mulai kesulitan menentukan pilihan.

Saking banyaknya tawaran yang datang.

Namun kemudian dia memantapkan hatinya mengambil tawaran dari Erasmus Student in Baku State University, di Azerbaijan.

“Hasrat hati ingin menonton langsung Euro 2020 di Olimpiya Stadium, F1 On the Street di Baku Old City, serta pesona paras gadis-gadis Caspia yang tidak ada tandingannya itu memantapkan saya mengambil tawaran Erasmus,” katanya.

Itu di tahun pertama, karena pada tahun selanjutnya Misbahul Munawar akan menempuh pendidikan di Barcelona, Spanyol.

Ia akan mewujudkan impian masa kecil mengunjungi markas ke klub terbaik di dunia, Barcelona.

Misbahul Munawar menutup postingannya dengan kalimat: Benar kata orang bijak: "Proses tidak pernah mengkhianati Hasil"

Ia pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga, handai taulan, sahabat, rekan guru dan siapa pun yang telah memberikan motivasi, support dan semangat hingga bisa sampai ke Baku, The Land Of Fire.

“Juga terima kasih Master Ogway,” tulis dia.

Baca: Di Wuhan, Shalat Id Diawali Kungfu

Misbahul Munawar juga menuliskan catatan penting dari kisah aneh yang dilaluinya:

Kepada para Scholarship Hunter, walau score toelf/IELTS antum sekalian cukup, tapi bukan itu penyebab diterima beasiswa serta kuliahnya.

Toefl dan IELTS boleh 5, tapi faktor yang paling menentukan adalah motivation letter dan statement of purpose, menggigit atau datar.

Usahakan unik bin aneh, pastikan datanya ilmiah serta dapat dipertanggung jawabkan.

“Hanjeet ta meuolah ngen awak nyan. Insya Allah, Antum semua Pasti diterima,” tutup dia sambil menuliskan salam “Sabahiniz xeyir” yang berarti tulisan itu dipostingnya pada waktu pagi di Baku, Azerbaijan, 15 September 2019.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved