Breaking News

Berita Pidie

Kisah Keluarga Martini Ayu Tinggal di Hutan Geumpang Pidie, Pelihara Anjing untuk Halau Gajah Liar

Martini Ayu (23) bersama keluarganya tinggal di kawasan hutan belantara Blang Sara Sare, Gampong Keune, Kecamatan Geumpang Pidie.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Yusmadi
For Serambinews.com
Rumah Martini Ayu yang tinggal bersama keluarganya tinggal di kawasan hutan belanntara Blang Sara Sare, Gampong Keune, Kecamatan Geumpang Pidie, Senin (16/9/2019). 

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Martini Ayu (23) bersama keluarganya tinggal di kawasan hutan belantara Blang Sara Sare, Gampong Keune, Kecamatan Geumpang Pidie.

Lokasi rumah Martini jaraknya satu kilometer dengan ruas jalan nasional Geumpang- Meulaboh, Aceh Besar.

Dengan Kecamatan Gempang jaraknya sekitar empat kilometer.

Martini tinggal dirumah panggung berkonstruksi kayu bersama suaminya Sudari Rehan (43) dan dua anaknya Bayu Irawan (13) dan M Ridwan (11).

Jalan menuju rumah Martini hanya bisa dilintasi roda dua, sengan kondisi jalan menanjak dan menurun.

"Hampir sepuluh tahun Martini bersama keluarganya tinggal di hutan belantara tanpa listrik," kata Tuha Peuet Gampong Bangkeh, Kecamatan Geumpang, Nyak Cut, kepada Serambi, Senin (16/9/2019)

Ia mengatakan, awal di lokasi tinggal Martini, adanya warga lain yang tinggal.

Tapi, akibat gangguan gajah sehingga warga lainnya meninggalkan lokasi tersebut.

Baca: Kisah Satu Keluarga di Belantara Geumpang, Gajah Liar tak Membuat Martini Gentar

Baca: Kawanan Gajah Mengamuk dan Kejar Warga di Geumpang Pidie, Tiga Santri Pingsan

Baca: Amukan Gajah dalam Hikayat Warga Geumpang

"Demi mencari rezeki keluarga Martini tetap bertahan di hutan di tengah konflik gajah liar," jelasnya.

Kata Nyak Cut, untuk mengahalau kawanan gajah liar, Martini memelihara 12 ekor anjing, sehingga binatang bertubuh besar itu tak berani mengganggu keluarga Martini.

Berkat kegigihan, kini Martini telah membeli lahan pertanian dari dua hektare menjadi 15 hektare.

Delapan hektare ditanami jernang siap panen, karet, alpokat, durian, jengkol, petai dan tumbuhan berbuah lainya.

"Tiap dua hari sekali, suami Martini turun ke Geumpang dan Tangse menjual hasil bumi. Sebelum malam Rehan harus tiba di rumah karena isterinya takut yang tinggal bersama dua anaknya yang masih kecil," jelasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved