Jenderal yang Pernah Bertugas di Aceh Ini Masuk Bursa Calon Menhan Kabinet Jilid II Jokowi

Saya rekomendasikan (beliau) untuk Indonesia Hebat pada bidang pertahanan," Ary Ginanjar memberi alasan

Editor: Muhammad Hadi
(Istimewa/Kalbar.antaranews.com)
Letjen TNI (Purn) Prof. DR Syarifudin Tippe MSi 

Ary Ginanjar mengatakan, Prof Syarifudin Tippe yang juga salah satu inisiator berdirinya Universitas Pertahanan (Unhan) ini layak direkomendasikan menjadi calon menteri pertahanan

SERAMBINEWS.COM - Bursa calon menteri di Kabinet Jokowi II makin ramai diperbincangkan.

Sejumlah nama yang disebut-sebut akan masuk bursa calon menteri kini terus muncul ke permukaan.  

Satu diantaranya adalah yang diyakini oleh CEO ESQ Leardership Center Ary Ginanjar bakal menjadi calon menteri pertahanan, Prof Syarifudin Tippe.

Prof Syarifudin Tippe merupakan salah satu perwira tinggi militer dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal (Letjen) atau tiga bintang.

Baca: Pesan Kajati Aceh di Bireuen: Laporkan Kalau Ada Oknum Kejaksaan Minta Uang atau Proyek

Ary Ginanjar mengatakan, Prof Syarifudin Tippe yang juga salah satu inisiator berdirinya Universitas Pertahanan (Unhan) ini layak direkomendasikan menjadi calon menteri pertahanan.

"Beliau adalah profesor, artinya cerdas intelektual, dia juga seorang TNI dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.

Sudah pasti beliau sangat cinta bangsa ini dan punya mental kuat, artinya beliau cerdas secara emosional, saya kenal beliau juga bahwa beliau cerdas spiritual.

Baca: FIFA Rilis Peringkat Timnas Seluruh Dunia, Posisi Timnas Indonesia Merosot Tajam   

Saya rekomendasikan (beliau) untuk Indonesia Hebat pada bidang pertahanan," Ary Ginanjar memberi alasan.

Lahir di Sinjai, Sulawesi Selatan, 7 Juni 1953, Tippe dikenal perwira TNI yang sukses menempuh pendidikan S-1 hingga S3 dan menyandang gelar sebagai profesor dan rektor di Unhan.

Selama mengikuti pendidikan Suspa Mekani, Suspa Intelijen, dan lainnya, Tippe juga selalu menduduki rangking pertama atau kedua dari tiap kursus atau pendidikan.

Syarifudin Tippe meraih predikat lulusan memuaskan di Seskoad Komparatif AS pada 1991.

Di karier militernya, memulai dari Komandan Peleton 2 Denzipur 6, Komandan Peleton 1 Denzipur 6, Kasitik Milum Pusdikzi, dan Danrem Kodam 1 Bukit Barisan.

Baca: KKB Dikejar dari Simpang Mamplam Bireuen, Baku Tembak Selama Sepuluh Menit di Trienggadeng

Dia pernah pula menjabat sebagai Kepala staf Kodam Iskandar Muda periode 2002-2003, Komandan Seskoad tahun 2003-2006 Jabatan rektor Unhan diamanatkan kepadanya pada 2011-2012.

Gagasan pendirian Unhan datang dari Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso dan kemudian disambut baik oleh Presiden SBY dan Menhan Prof Juwono Sudarsono saat itu.

Pria yang kini dosen di Seskoad ini pernah meraih sejumlah penghargaan seperti SL GOM VII Aceh, SUKS VIII, SUKS XVI, SUKS XXIV, Bintang Yudha Kartika, Bintang Kartika, serta Medali Kepeloporan.

Pergaulannya yang luas membuatnya banyak dikenal sebagai sosok perwira TNI yang visioner, dan mampu meredam konflik.

Baca: Polres Aceh Selatan Gelar Kajian Ilmu Agama Setiap Malam Jumat di Mesjid Istiqomah Tapaktuan

Pada 1976, ia terlibat langsung dalam operasi penumpasan PGRS Paraku dan pembangunan titik kuat di perbatasan Kalbar dan Malaysia, memimpin operasi Sadar rencong di Aceh pada 1999.

Prof Tippe juga pernah menjadi wakil komandan operasi pemulihan keamanan pada 2001-2002, dan mendampingi Panglima TNI ke berbagai negara Asia Timur seperti Jepang, China, Korea Selatan, ASEAN, Kairo.

Puncaknya, Syarifuddin Tippe menjadi anggota delegasi perundingan RI-GAM di Malaysia dan Helsinki, Finlandia pada 2005.

Baca: Polresta Banda Aceh Tangkap Pria Asal Bireuen, Modus Janji Proyek Setelah Dikirim Uang Rp 300 Juta

Selama berkarir sebagai perwira TNI, dia juga kerap mendapat penugasan di forum-forum international.

Seperti kunjungan studi banding ke Rajaratnam School of International Studies, Universty of Singapura.

Kunjungan studi banding dan kerjasama US National Defense University Naval Postgraduate dan beberapa negara bagiannya lainnya.

Penulis buku 'Ilmu Pertahanan, Sejarah, Konsep, Teori dan Implementasi' ini juga menyempatkan mengisi akhir pekannya untuk memberikan materi ceramah keagamaan di Masjid Al Muchtar, Cipayung, Jakarta Timur.

Baca: Wanita di Desa Ini Panik, Pria Misterius Masuk ke Rumah, Raba dan Cium Perempuan Sedang Tidur

Karier Militer 

Letnan Dua s/d Kapten

Danton 2 Denzipur 6 (1976)

Danton I Denzipur 6 (1977)

Pa Intel Ops Denzipur 6 (1979)

Wadan Denzipur 6 (1980)

Pgs Dandenzipur 6 (1981)

Katimpam Zidam VI/TPR (1984)

Mayor

Gumil Gol VI Depmilum (1986)

Kasitek Milum Pusdikzi (1987)

Wadanyan Zipur IV (1988)

Letnan Kolonel

Gumil Gol V Pusdikzi (1990)

Gumil Gol V Depmilum Pusdikzi (1990)

Danyonzipur 2/SG Kodam II/SWJ (1992)

Dosen Gol IV Seskoad (1995)

Baca: Disekap Selama 4 Hari Empat Malam, Ini yang Dilakukan Pria Beristri Terhadap Santriwati Aceh Utara

Kolonel

Korspri Pangab (1997)

Danpusdikzi Ditziad (1997)

Danrem 012/TU (1999)

Brigadir Jenderal

Kasdam Iskandar Muda (2002)

Wadan Seskoad (2003)

Mayor Jenderal

Danseskoad sejak 2003 sampai 2006.

Pangdam II/Sriwijaya

Letnan Jenderal

Rektor Unhan

Baca: 3 Wanita dan 3 Pria Dicambuk di Taman Sari, Karena Ditangkap Mesum di Banda Aceh

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Jenderal Negosiator Perdamaian Ini Disebut-sebut Calon Menhan di Kabinet Jokowi II

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved