Sosok
Cut Putri Widani, Lulus 3,5 Tahun Predikat Cumlaude di Unmuha dan Langganan Ranking Satu di Bireuen
Kemudian saat duduk di bangku SMA Cut juga mendapatkan prestasi yang cukup memuaskan yaitu selalu memperoleh juara pertama dari kelas 1 sampai kelas 3
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Nur Nihayati
Kemudian saat duduk di bangku SMA Cut juga mendapatkan prestasi yang cukup memuaskan yaitu selalu memperoleh juara pertama dari kelas 1 sampai kelas 3
Laporan Ferizal Hasan I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Namanya Cut Putri Widani. Dara kelahiran Bireuen, 21 Juli 1997 ini, menetap di Dusun Seulanga Mirah, Desa Juli Seutuy, Kecamatan Juli, Bireuen, Aceh.
Sejak kecil, putri almarhum Teuku Safwan Banta Husen dan Hj Sumarni ini sudah berprestasi.
Cut merupakan seorang anak yatim yang ditinggal oleh ayahnya saat usianya masih belia.
Berkat kegigihan ibunya, Cut bisa menyelesaikan sekolah sampai selesai.
Cut merupakan anak yang berprestasi di sekolahnya.
Bahas Pengalihan Kanwil BPN Jadi Badan Pertanahan Aceh, DPR Undang Pemerintah Aceh ke Senayan
Ia bersekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memiliki kelas Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).
Kemudian saat duduk di bangku SMA Cut juga mendapatkan prestasi yang cukup memuaskan yaitu selalu memperoleh juara pertama dari kelas 1 sampai kelas 3 SMA.
Dewan Minta Disdik Jadikan Sejarah Aceh sebagai Materi Muatan Lokal di Sekolah, Ini Tujuannya
Ditemui Serambinews.com, Rabu (25/9/2019), Cut mengaku prestasi yang diraihnya itu, bukan hanya berkat kegigihannya belajar, tapi dukungan ibu dan kakak dan abang-abangnya menjadi motivasi bagi Cut untuk terus berprestasi.
Ini Perkembangan Kasus Anak Disuruh Mengemis dan Dirantai Orangtuanya di Lhokseumawe
"Alhamdulillah saya juga bisa lulus kuliah selama 3,5 tahun, dengan predikat Cumlaude pada Jurusan Akuntansi di Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh," ujar gadis cantik yang mengaku masih jomblo.
Selain berprestasi di bidang akademik, Cut juga aktif diberbagai organisasi, di antaranya Pelajar Islam Indonesia (PII), Gerakan Perempuan Bireuen (GPB), dan HIMAM Aceh. (*)