Kapolda Sumut Sebut Aksi Demo di Medan Ditunggangi Teroris

kegiatan penyampaian pendapat yang dilakukan oleh mahasiswa ditunggangi oleh salah seorang DPO kasus teroris.

Editor: Amirullah
M Andimaz Kahfi/Tribun Medan
Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto saat memberikan keterangan kepada wartawan soal aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh di depan Gedung DPRD Sumut, Selasa (24/9/2019). 

"Kita lihat nanti keterlibatannya," jelas Agus.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto memberikan keterangan usai penanganan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sumut yang berakhir ricuh, Selasa (24/9/2019).

Baca: Kontroversial RKUHP Mulai Ganggu Pariwisata Bali, Turis Mulai Pikir Ulang Liburan ke Bali

Baca: Yusril Ihza Mahendra Sebut KUHP Warisan Belanda Jauh Lebih Kacau Dibanding RKUHP

Baca: Bocah 5 Tahun Dibunuh Ibu Angkat Usai Diperkosa Anak Kandungnya, Kemudian Mereka Berhubungan Inses

Dadang mengatakan bahwa untuk penanganan unjuk rasa telah dimulai pukul 11.00 WIB. Kemudian pukul 15.00 WIB sudah mulai dorong-dorongan pagar di rusak.

"Mereka berusaha untuk naik pagar kami tertibkan agar tidak anarkis. Tiba-tiba ada pelemparan-pelemparan kami sudah bertahan, akhirnya karena untuk menjaga kondusifitas wilayah kita lakukan upaya paksa dengan menembakkan water Canon," kata Dadang.

"Hingga pukul 18.25 situasi kondusif. Untuk kendaraan rusak ada 7 kendaraan dinas roda empat. Beberapa pelaku provokator sudah kita proses nanti perkembangan saya sampaikan. Jangan ada hoaks tidak ada yang meninggal dunia. Semuanya dalam keadaan baik. Korban pihak Polri masih diidentifikasi," sambungnya.

Dadang menjelaskan kedepan semoga pelaksanaan unjuk rasa berjalan dengan tertib. Ia mengimbau agar dalam menyampaikan pendapat boleh, tapi lihat aturan.

"Kita harapkan Medan kondusif tidak terjadi apa-apa. Situasi saat ini baik dan lancar dan tinggal pembersihan," tuturnya.

Soal mahasiswa yang diamankan, apakah mahasiswa semua. "Nanti kita sampaikan," ujarnya.

"Untuk 7 unit kendaraan yang rusak akan dilakukan olah TKP dan ditemukan para pelaku yang akan bertanggungjawab," tutup Dadang.

Amatan Tribun, 16.25 WIB para massa aksi telah dipukur mundul dari depan Gedung DPRD Sumut hingga ke Jalan Pengadilan.

Tepat di persimpangan jalan, aparat kepolisian membuat barikade menggunakan tameng serta mobil water cannon.

Para aksi massa tampak melempari para aparat dengan batu-batu kecil. Dan dibalas oleh aparat kepolisian dengan gas air mata serta siraman air dari mobil water cannon.

Akibat dari tembakan gas air mata ini membuat aktivitas pengadilan jadi terhambat.

Bahkan gas memasuki ruang sidang cakra III dan membuat beberapa ruang sidang harus dibatalkan.

Para pengunjung juga tampak berhamburan ke luar sidang untuk menyaksikan aksi lempar-lemparan tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved