Demo Tolak RUU KPK

Kondisi Terkini Bentrok Polisi dan Pelajar Terus Terjadi, Hingga 22.00 WIB Sudah 570 Siswa Diamankan

Massa ini yang sebelumnya memblokade jalan tol dalam kota. Mereka juga masih melempar batu ke arah aparat kepolisian.

KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA
Kondisi Jalan Tol Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019). 

Kondisi Terkini Bentrok Polisi dan Pelajar Terus Terjadi, Hingga 22.00 WIB Sudah 570 Siswa Diamankan

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Konsentrasi massa pelajar masih terjadi di atas dan bawah Jembatan Slipi, Jalan S Parman, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019) pukul 21.45.

Pantauan Kompas.com di lokasi, massa kian banyak datang dari arah Grogol dan berkumpul di atas Jembatan Slipi.

Massa ini yang sebelumnya memblokade jalan tol dalam kota. Mereka juga masih melempar batu ke arah aparat kepolisian.

Tak hanya batu, mereka juga melempar petasan. Polisi menembakkan kembali gas air mata ke arah massa. Pelajar mundur namun tetap melakukan perlawanan.

Jarak polisi dengan massa pun kian dekat. Saat memukul mundur massa, polisi menemukan botol bekas berisi bensin.

Tak diketahui pasti pemilik botol berisi bensin itu. Saat ini, polisi berpakaian sipil dari Resmob Polda Metro Jaya tengah bersiap.

Polisi akan langsung menangkap massa jika tidak juga membubarkan diri.

Baca: Terekam Kamera dan Viral, 5 Polisi yang Aniaya Mahasiswa dalam Demo di Medan Sudah Diamankan

Baca: Bahayakah Gas Air Mata Kedaluwarsa? Aktivis HAM Sebut Ada Zat Kimia Mematikan Seperti Perang Dunia I

Baca: Update Kondisi Papua, Korban Tewas Menjadi 30 Orang, Ribuan Warga Padati Pangkalan TNI AU di Wamena

570 Pelajar Diamankan

Jumlah pelajar yang diamankan polisi terkait aksi unjuk rasa di sekitar Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2019), bertambah.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi telah mengamankan 570 pelajar SMP dan SMA hingga pukul 22.00 WIB.

"Iya benar sudah 570 pelajar (yang diamankan)," kata Argo saat dikonfirmasi.

Menurut Argo, para pelajar yang diamankan menjalani pembinaan di Polda Metro Jaya. Kemudian, sebagian dari para pelajar telah dijemput oleh orangtua mereka.

"(Sebagian pelajar) didata kemudian dijemput orangtuanya," ujar Argo. Polisi sebelumnya melakukan sweeping dan menangkap sejumlah pelajar berseragam putih abu-abu dan pramuka yang mengendarai motor menuju Kompleks Parlemen Senayan.

Sementara kelompok pelajar dari berbagai sekolah melakukan kerusuhan di beberapa lokasi. Mereka bentrok dengan polisi.

Mereka melakukan pembakaran seperti pos polisi dan motor.

Hingga saat ini, polisi belum mengetahui tujuan aksi unjuk rasa tersebut yang digelar pelajar tersebut.

Baca: Terekam Kamera dan Viral, 5 Polisi yang Aniaya Mahasiswa dalam Demo di Medan Sudah Diamankan

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto mengungkapkan, para pelajar mengikuti aksi demo dengan alasan solidaritas antarteman.

Informasi tersebut didapat dari para pelajar yang ditemui Kak Seto di Polda Metro Jaya.

"Ada satu (pelajar) yang bilang ikut-ikutan karena semua teman begitu. Mereka hanya mengatakan solidaritas kepada teman," kata Kak Seto di Polda Metro Jaya.

Kak Seto menambahkan, pelajar tersebut juga mendapatkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya terkait rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Informasi hoaks itu didapat para pelajar dari media sosial. Salah satu informasinya adalah pasal yang mengatur hubungan antara pasangan suami dan istri.

"Ada juga yang hanya mendengar bahwa isi-isi (RKUHP) yang sangat merugikan, katanya kalau suami istri kok enggak boleh berhubungan, bagaimana dong caranya punya anak," ungkap Kak Seto.

Oleh karena itu, Kak Seto meminta orangtua lebih bijak mengawasi anak-anaknya dalam menggunakan media sosial.

Sementara Dinas Pendidikan DKI Jakarta meminta kepala sekolah dan pengawas sekolah untuk mengantisipasi murid-muridnya agar tidak melakukan aksi unjuk rasa.

"Sehubungan dengan aktivitas demonstrasi oleh massa, mohon untuk mengantisipasi kegiatan para peserta didik sekolah masing-masing yang mengarah atau berpotensi pada kegiatan pengerahan massa," ujar Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susie Nurhati melalui keterangan tertulis.

Selain itu, Dinas Pendidikan juga meminta pihak sekolah mengarahkan murid-muridnya agar tidak bertindak anarkistis.

"Mengarahkan dan membimbing siswa agar tidak terlibat kegiatan yang menggangu ketertiban umum serta tindakan anarkistis yang merusak fasilitas masyarakat," kata Susie.

Kemudian, Dinas Pendidikan juga meminta kepala sekolah untuk mengerahkan guru dan seluruh pegawai sekolah untuk menjamin keamanan para siswa dan lingkungan sekolah.

Kepala sekolah juga diminta bekerja sama dengan pihak keamanan dan masyarakat dalam mengamankan lingkungan sekolah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bentrok Polisi Vs Pelajar Terus Terjadi di Atas dan Bawah Jembatan Slipi" dan "Hingga Pukul 22.00 WIB, Polisi Amankan 570 Pelajar SMP dan SMA"

BACA JUGA BERITA POPULER

Baca: Ramai Mahasiswa Demo, Ustaz Abdul Somad Posting 2 Panglima Perang Termuda Umat Islam, Siapa Dia?

Baca: Viral Video Polisi Pakai Sepatu Masuk Masjid dan Pukuli Mahasiswa, Kapolda Minta Maaf

Baca: Presiden Jokowi Tetap Tolak Cabut UU KPK, Padahal Korban dari Mahasiswa Sudah Berjatuhan

Baca: Polisi Keroyok dan Injak Demonstran Hingga Tak Berdaya, Wartawan yang Meliput Ikut Diintimidasi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved