Berita Bireuen

Tokoh Adat dan MAA Bireuen Duek Pakat Telusuri Jejak Tgk Chiek Awe Geutah, Ini Sasarannya

Puluhan tokoh adat Bireuen serta pengurus Majelis Adat Aceh (MAA) Bireuen, Rabu (25/09/2019) dari pagi hingga sore menggelar pertemuan duek pakat...

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Jalimin
SERAMBINEWS.COM/YUSMANDIN IDRIS
Ketua MAA Bireuen, Drs H Jailani MM. 

Tokoh Adat dan MAA Bireuen Duek Pakat Telusuri Jejak Tgk Chiek Awe Geutah, Ini Sasarannya

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Puluhan tokoh adat Bireuen serta pengurus Majelis Adat Aceh (MAA) Bireuen, Rabu (25/09/2019) dari pagi hingga sore menggelar pertemuan duek pakat untuk menelusuri jejak Syeikhul Islam di Nusantara yaitu Tgk Cheik Awe Geutah.

Pertemuan membahas berbagai rencana untuk menelusuri jejak Tgk Cheik Awe Geutah bertempat di aula Hotel Djarwal Bireuen.

Ketua MAA Bireuen, Drs H Jailani kepada Serambinews.com, Kamis (26/09/2019) mengatakan, duek pakat bersama para tokoh adat untuk mendapatkan dan mengumpulkan berbagai informasi, data tertulis maupun tidak tertulis menyangkut jejak Tgk Cheik Awe Geutah yang ingin dijadikan sebagai dokumen serta kepentingan lainnya bagi generasi muda nantinya.

Sebagian besar masyarakat Bireuen sudah mengetahui kisah, riwayat hidup dan perjuangan Tgk Chiek Awe Geutah dan masih banyak yang belum mengetahui bagaimana kisah hidup, perjalangan, perjuangan dan lainnya, maka perlu ditelusuri dijadikan sebuah bahan kajian dan diseminarkan dan dibukukan nantinya.

Ambulans Land Cruiser Sudah Dikembalikan ke RSUD Aceh Tamiang

Turunkan Foto Presiden Jokowi Saat Demo, Mahasiswa Universitas Negeri Padang Jadi Tersangka

Senator Aceh Ghazali Abbas Adan Soroti Anggaran Wali Nanggroe

Juga bagian dari melestarikan kembali berbagai catatan tentang Tgk Chiek Awe Geutah yang saat ini memiliki makam serta bukti sejarah di Desa Awe Geutah, Peusangan Siblah Krueng Bireuen.

H Jailani mengatakan, Tgk Chik Awe Geutah adalah seorang ulama besar yang berhijrah ke Aceh diperkirakan pada abad ke 13 Masehi.

Beliau menetap dan sekaligus mengembangkan agama Islam yang aman dan damai sampai meninggal dunia di desa pedalaman yaitu Desa Awe Geutah dan banyak orang belum mengetahui tanggal dan tahun meninggalnya.

Tgk Chik Awe Geutah nama aslinya adalah Syaikh Abdurrahim Bawarith al-Asyi adalah anak Syaikh Jamaluddin al-Bawaris dari Zabid Yaman.

Duek pakat katanya menelusuri dan meluruskan, mendokumentasikan kembali berbagai cerita dan catatan sejarah, bukti sejarah untuk menjadi suatu kajian serta menjadi bahan atau materi pelajaran di sekolah nantinya. “Mungkin awal bulan depan, duek pakat dilaksanakan lagi untuk evaluasi dan menentukan langkah berikutnya,” ujar Jailani.(*)

Pimpinan DPRK Semangati Kafilah Aceh Besar di MTQ ke-34 di Sigli, Ini Harapan Iskandar Ali

Inspektorat Aceh Tamiang Cium Konspirasi Permainan Alokasi Dana Desa

Ribuan Siswa di Abdya Terima Masker, Ini Pesan Kadis Kesehatan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved