Korban Gempa di Maluku Mengamuk dan Bawa Parang, Karena Tak Dapat Bantuan, Ibu Hamil Pasrah
David mengaku pengungsi yang tersebar di hutan-hutan wilayah tersebut mendirikan tenda-tenda darurat yang dibeli dengan uang sendiri
“Untuk tahap pertama semua titik sudah kita salurkan, paket bantuan yang kita salurkan itu beras, mie instan dan air mineral,”ujarnya.
Sementara Sekretaris Daerah Seram Bagian Barat, Masur Tuharea yang ditemui Kompas.com di posko tanggap bencana di Desa Waimital mengaku stok beras yang disalurkan ke pengungsi yang tersebar di Seram Bagian Barat saat ini sudah mencapai 70 ton.
Baca: Istri Sedang Menidurkan Anak Saat Suami Ditembak KKB di Papua, Ini Pesan Pelaku Sebelum Pergi
Dia mengaku stok itu masih sangat terbatas karena banyaknya pengungsi yang masih membutuhkan bantuan.
Saat ini kata dia stok beras yang tersedia di gudang posko penanggulangan bencana hanya sekitar 30 ton.
“Kita butuh 200 ton beras, saat ini hanya ada 30 ton yang masih tersedia,”ujarnya.
Khusus untuk penanganan kesehatan para pengungsi, pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat telah menginstruksikan kepada seluruh petugas di puskesmas-puskesmas yang ada di wilayah tersebut untuk turun ke lapangan membantu warga yang sakit dan membutuhkan pertolongan medis.
Koordinasi bantuan
Selain itu Masur juga berharap agar bantuan dari relawan yang masuk ke Seram Bagian Barat agar dikoordinasikan dengan posko induk penanganan bencana agar penyaluran bantuan dapat dilakukan dengan baik sesuai data base pengungsi.
“Kalau disalurkan langsung ke pengungsi tanpa memegang data seperti itu nanti ada yang dapat dan ada yang tidak, kalau kita punya data base,”ujarnya.
Baca: VIDEO - 30 Menit Bisa Jangkau AS, China Pamerkan Rudal Nuklir Berjuluk Senjata Hari Kiamat
Mansur juga mengimbau bagi warga yang rumah-rumahnya tidak mengalami kerusakan agar sebaiknya kembali ke rumah masing-masing sambil tetap waspada.
Sebab jika terus berada di hutan-hutan maka kondisi kesehatan mereka akan semakin buruk dan lebih rentan terserang penyakit.
“Soal musibah itu menjadi ketentuan Tuhan, tapi kalau kita terus di hutan itu juga akan berdampak peda kondisi kesehatan, anak-anak tidak bisa ke sekolah dan sebagainya,”ujarnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Nasib Pengungsi Gempa di Seram Barat, Mau Dapat Bantuan Harus Angkat Parang...