Breaking News

Pembeli Emas Bawa Timbangan, Cerita Perburuan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya di Sumatera Selatan

Selain emas, warga juga menemukan benda bersejarah lainnya seperti keramik, guci, dan kendi

Editor: Muhammad Hadi
(KOMPAS.COM/AJI YK PUTRA)
Warga menemukan perhiasan berupa lempengan emas dan manik-manik di kanal PT Samora Usaga Jaya Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa (8/10/2019). 

SERAMBINEWS.COM - Ringgo sudah sejak tahun 2015 ikut berburu harta karun yang diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Sriwijaya di Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Dilansir dari BBC Indonesia, Minggu (6/10/2019), Ringgo bercerita banyak warga yang menemukan emas dalam bentuk pasir atau butiran di Kecamatan Cengal.

Selain emas, warga juga menemukan benda bersejarah lainnya seperti keramik, guci, dan kendi.

"Ada juga yang temu keramik-keramik. Guci. Kendi," lanjutnya.

Baca: Tiba di Aceh Timur, Begini Kisah Keluarga Jecky Selamat dari Kerusuhan di Wamena

Selain mencari di Kecamatan Cengal, Dusung Seradang, Ringgo dan warga sekitar juga mencari harta karun di lokasi baru yakni di Desa Pelimbangan tepatnya di lokasi PT Samora.

Walaupun sudah ikut mencari harta karun sejak tahun 2015, Ringgo mengaku belum pernah mendapatkan emas.

Di lokasi pencarian harta karun, menurut Ringgo sudah ada pembeli emas yang membawa timbangan.

Tiap gram emas yang didapatkan warga akan dihargai sekitar Rp 500.000.

"Kadang-kadang toko emas itu belinya langsung ke lapangan.

Baca: Iran Izinkan Wanita Nonton Bola ke Stadion, Pertama Kali dalam 40 Tahun, Pria dan Wanita Dipisahkan

'Jadi siapa yang dapat, ayo! Aku mau beli'," kata Ringgo sambil menirukan suara pembeli emas di lapangan.

Ringgo bercerita ada rekannya yang mendapatkan cicin emas berukir ikan.

Cincin tersebut dijual sekitar Rp 40 juta ke seorang pedagang di Palembang.

"Oy! Guci banyak. Oleh karena itu masih disimpan oleh warga, karena belum ada harga yang pantas untuk dijual, tapi kalau harganya mahal pasti dijual masyarakat semua itu.

Tapi kalau satu guci mau dibeli Rp 300-400 ribu belum tentu dijual. Karena mereka itu nyarinya banyak habiskan uang," katanya.

Baca: Pimpinan Definitif DPRK Nagan Raya Ditetapkan, Berikut Namanya

Perbedaan harta karun di Palembang dan OKI

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved