Menyambung Aceh-Andaman, Menanti Terusan Kra, Membawa Aceh ke Lintas Dunia
Sejumlah barang yang dibawa berupa makanan, furniture, kerajinan tangan, batu bata, mi instan, kayu, hingga kopi...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Muhammad Hadi
Katanya, Kedua negara memiliki visi bersama dalam mengembangkan perekonomian Indopasifik.
"Hubungan antara Aceh dengan India sudah dimulai sejak dua ribu tahun lalu, yaitu pada masa Kerajaan Samudera Pasai, sehingga hubungan dagang itu dapat dilanjutkan hingga ribuan tahun kedepan," ujarnya.
Ia menambahkan, hubungan antara Aceh dengan Andaman-Nikobar tidak hanya soal ekspor impor barang, namun juga dapat menyasar sektor pariwisata. Sebab, setiap tahunnya ada 200 ribu wisatawan dari daratan India datang ke Andaman-Nikobar.
Sehingga, kata Siswo, jika Aceh mampu menarik sekitar 20 persen diantaranya datang ke Aceh, tentu akan sangat berdampak terhadap perekonomian.
Sehingga kedepan akan dibuka rute penerbangan dari dua wilayah tersebut.
Sementara Konsulat Jenderal India untuk Indonesia, Shalia Shah mengatakan, dibuka hubungan dagang itu sangat menguntungkan kedua pihak. Terdapat beberapa barang yang berpeluang diekspor dari Aceh seperti sayur-sayuran, buah-buahan, furniture, hingga material bangunan seperti pasir dan semen.
Barang seperti disebutkan Shalia sudah dikirim ke Andaman-Nikobar untuk diperlihatkan kepada para pengusaha di India.
• Sekda Aceh, Bidan Desa Harus Jadi Pelopor Pengentasan Stunting di Bener Meriah
Jika para pengusaha India tertarik, maka nanti akan dibangun kerja sama antara pembisnis India dengan pebisnis Aceh untuk menjalankan ekspor-impor secara rutin.
Bahkan, jika memungkinkan nanti Aceh dapat mengirim batu kerikil untuk kebutuhan konstruksi/pembangunan di Andaman.
Perwakilan Kadin Aceh, Azhari mengatakan, jika barang itu dikirim dari daratan India tentu membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar. "Mengirim dari Aceh, lebih cepat, lebih hemat," ujarnya.
Diketahui sejak beberapa tahun terakhir kerja sama India dan Indonesia terus meningkat.
Pemerintah Aceh berhasil memanfaatkan peningkatan kerja sama itu untuk mendatangkan investasi ke provinsi paling ujung barat Indonesia ini.
Pada, Senin (5/8/2019) lalu, Duta Besar India untuk Indonesia, Pradeep Kumar Rawat bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah di Banda Aceh.
• Sandiaga Uno Resmi Kembali ke Gerindra, Ini Perjalanan Karier Politik Sang Pengusaha
Dalam pertemuan itu, Pradeep Kumar menyatakan India sudah sejak lama melirik Aceh dan saat ini mereka serius berinvestasi di Serambi Mekkah. Terbukti, pihak Kedubes India sudah kali mengunjungi Aceh akhir-akhir ini.
Jadi kerja sama, tidak hanya hubungan dagang, tapi juga pariwisata, penerbangan hingga investasi India di Aceh.