Berita Abdya

Bunga Bangkai di Gunung Luboek Teumanggung Abdya Semakin Mekar, Penemu Berupaya Melindungi

“Bunga langka itu semakin mekar sehingga bentuknya menjadi tinggi, tidak kurang satu meter,” kata Rafli, warga Desa Tinggi

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
For serambinews.com
Bunga bangkai jenis Amorphophallus ditemukan warga tumbuh di lereng Gunung Luboek Teumanggung, Desa Babah Lhueng, Blangpidie, Abdya, Minggu (20/10/2019). 

“Bunga langka itu semakin mekar sehingga bentuknya menjadi tinggi, tidak kurang satu meter,” kata Rafli, warga Desa Tinggi, kepada Serambinews.com, Kamis (24/10/2019).

Bunga Bangkai di Gunung Luboek Teumanggung Abdya Semakin Mekar, Penemu Berupaya Melindungi

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Bunga bangkai jenis Amorphophallus tumbuh di Gunung Luboek Teumanggung, Desa Babah Lhueng, Kecamatan Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). 

Bunga yang ditemukan Rafli, seorang warga Minggu (20/10/2019), kini semakin mekar dan tinggi. 

“Bunga langka itu semakin mekar sehingga bentuknya menjadi tinggi, tidak kurang satu meter,” kata Rafli, warga Desa Tinggi, kepada Serambinews.com, Kamis (24/10/2019).

Banga yang menebar bau busuk ditemukan Minggu (20/10/2019) sore lalu, di lereng Gunung Luboek Teumanggung, jarak sekitar 2 km dari bendungan Irigasi Teknis Kuta Tinggi, Kecamatan Blangpidie. 

Rafli mengaku sudah dua kali menuju lokasi, kemudian melihat perubahan bentuk dibanding saat pertama kali menemukannya.

Bunga yang masih menebar bau bangkai ini tidak ada yang mengganggu, karena memang tidak ada orang  yang melewati lokasi tersebut.

“Saya melindungi dengan cara memancang cabang kayu kecil di sekeliling bunga bangkai itu,” kata Rafli.

Keuchik di Langsa Serahkan Burung Dilindungi ke BKSDA Aceh

Diburu di RI Sebab Jadi Tersangka Provokasi, Veronica Koman Malah Dapat Penghargaan HAM di Australia

MotoGP Australia 2019 - Valentino Rossi Bakal Lakoni Race Bersejarah

Kepala Seksi TNGL Wilayah I Blangpidie, Fitri dihubungi Serambinews.com mengaku belum melihat bunga bangkai itu ke lokasi karena masih ada tugas di Kantor Balai TNGL Tapaktuan.

Fitri yang baru bertugas di Blangpidie  menjelaskan bunga bangkai tumbuh alami di tempat tertentu yang menjadi habitatnya.

Umur bunga langka bisa bertahan sekitar satu bulan, kemudian menjadi layu.

Informasi ditesuri Serambinews.com, bunga bangkai mengeluarkan bau busuk seperti bangkai untuk menarik serangga penyuka bangkai seperti lalat dan kumbang untuk membantu penyerbukan.

Seperti diberitakan, Risman, Petugas Resort TNGL Tangan-Tangan kepada Serambinews.com, Selasa (22/10/2019) menjelaskan, foto bunga langka itu sudah dikirim kepada petugas  Balai TNGL Tapaktuan di Aceh Selatan.  

“Setelah melihat foto yang saya kirim, petugas Balai TNGL menjelaskan, bunga tersebut merupakan bunga bangkai jenis Amorphophallus atau bunga Apolus, juga menebar bau busuk,” kata Risman.

Bunga bangkai dikatakan ada beberapa jenis, tapi bunga bangkai yang ditemukan di Abdya, bukan jenis Raflesia, melainkan jenis Amorphophallus.   

Bunga langka itu ditemukan Rafli, warga Desa Kuta Tinggi, Blangpidie, bersama temannya, Azis, warga Desa Perumnas Babah Lhok, saat dalam perjalanan pulang dari kebun kopi dari lokasi hulu aliran sungai Krueng Beukah, Minggu sore lalu.   

Rafli, awalnya mencium bau busuk saat dalam perjalanan menuju kebun kopi melalui jalan kawasan Gunung Luboek Teumanggung, kawasan Desa Babah Lhueng.

Tapi, Rafli saat itu tidak tertarik mencari tahu karena mengira bau bangkai itu bersumber dari binatang yang mati. 

Kedua warga tersebut terus melanjutkan perjalanan menuju kebun kopi di kawasan hulu sungai.

“Saat pulang dari kebun kopi, saya penasaran, kemudian  mencoba mencari tahu sumber bau menyengat itu.

Setelah masuk sekitar 200 meter dari jalan ke arah semak atau sampai lokasi tebing dekat alur kecil, saya menemukan bunga yang menebar bau busuk tersebut,” kata Rafli.

Bunga tersebut sedang mekar, menurut pengakuan Rafli belum pernah dilihat selama ini. 

Kemudian pada Senin (21/10/2019) pagi, Rafli kembali ke lokasi bersama seorang anggota keluarganya untuk mengabadikan foto bunga yang diyakini bunga jenis langka ini. (*) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved