Aceh Hebat
Sekda Aceh Sidak Gerakan BEREH ke Museum Tsunami, Ini Berbagai Hal yang Disorotinya
Taqwallah minta kolam ikan dibersihkan kembali dan dimasukkan berbagai jenis ikan mas untuk menjadi daya tarik bagi pengunjung.
Penulis: Herianto | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Sekda Aceh, dr Taqwallah M.Kes yang melanjutkan inspeksi mendadak program BEREH (Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau) di 12 titik lokasi pada instansi jajaran Pemerintah Aceh hingga di Kompleks Museum Tsunami Aceh, Sabtu (27/10/2019)
Taqwallah dan rombongan melihat keindahan dan kondisi kebersihan lingkungan Museum Tsunami Aceh sudah sangat menurun dan kurang menarik bagi wisatawan mancanegara yang datang.
Di Museum Tsunami, Taqwallah bersama rombongannya Kepala Biro Ekonomi Setda Aceh Amiruddin dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, diterima Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Dr Zulkifli bersama staf.
• Nova Prioritaskan Produk Lokal
Setelah menyalami Sekretaris Disbudpar Aceh, Zulkifli, Sekda Aceh Taqwallah, minta diantarkan keliling lingkungan gedung tsunami.
Di bagian belakang gedung Museum Tsunami, ia melihat banyak tumbuhan rumput belum dipotong atau dibersihkan.
Ia meminta kepada pengelola Gedung Museum Tsunami Aceh, untuk memotong dan membersihkannya.
Kolam ikan yang ada di lantai I Gedung Museum Tsunami Aceh, juga sudah tidak terurus lagi, kotor dan jorok.
Taqwallah minta kolam ikan dibersihkan kembali dan dimasukkan berbagai jenis ikan mas untuk menjadi daya tarik bagi pengunjung.
• 800 Petugas Kesehatan dan Kepala Desa Sambut Hangat Program BEREH Pemerintah Aceh
Usai meninjau bagian belakang, Taqwallah masuk ke dalam toilet/WC wanita dan laki-laki, tempat wudhu dan musalla, yang berada di samping kanan gedung.
Kondisi toiletnya sudah bersih, tapi pintu toilet rusak dan ia meminta diperbaiki atau diganti yang baru.
Kemudian kran air juga sudah los, minta diganti yang baru.
Saran Taqwallah kepada pengelola Museum Tsunami Aceh, air bersih, harus selalau ada di toilet/WC.
Karena objek wisata ini setiap hari dikunjungi wisatawan lokal, nasional dan mancanegara.
Pengelola Museum Tsunami, kata Taqwallah, harus selalu menjaga kebersihan di luar lingkungan dalam dalam gedung tsunami.
• Anggota DPRK Banda Aceh Sorot Kebersihan Museum Tsunami, Kolam Ikan Keruh Berlumut
Alasannya, karena Museum Tsunami Aceh itu, sudah dikenal 150 negara di dunia yang membantu Aceh, pada waktu terjadi bencana tsunami tanggal 26 Desember 2004 lalu.