Berita Bireuen
Baling-baling Mesin Boat Nelayan Kuala Jeumpa Sering Patah, Saat Pergi dan Pulang Melaut
Sejak beberapa tahun ini, muara Kuala Jeumpa di Desa Kuala Jeumpa, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, Aceh, semakin dangkal dan kekeringan.
Penulis: Ferizal Hasan | Editor: Yusmadi
Laporan Ferizal Hasan | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Sejak beberapa tahun ini, muara Kuala Jeumpa di Desa Kuala Jeumpa, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, Aceh, semakin dangkal dan kekeringan.
Kondisi tersebut semakin meresahkan nelayan di desa tersebut dan sekitarnya. Betapa tidak, setiap melaut atau pulang melaut, boat pancing dan boat pukat milik nelayan setempat sering patah welnya (baling-baling mesin boat).
"Sejak mulut atau muara kuala dangkal, boat nelayan di Kuala Jeumpa ini sering patah welnya saat melaut maupun pulang melaut, karena tersangkut dengan tanah dan pasir," kata Abdullah, nelayan Kuala Jeumpa.
Katanya, selama ini banyak nelayan yang lebih memilih menambatkan boatnya di dermaga Kuala Jeumpa.
Kalaupun ada satu dua boat nelayan yang melaut, mereka menunggu air laut pasang agar bisa keluar dari muara.
"Begitu juga saat pulang melaut, kami juga harus menunggu air laut pasang agar bisa masuk ke dermaga, saat keluar atau masuk ke dermaga itulah mesin wel atau baling-baling mesin boat kami patah tersangkut dalam tanah atau pasir laut," terang Abdullah.
Nelayan di Kuala Jeumpa mengaharapkan kepada pemerintah untuk mengeruk mulut atau muara kuala agar nelayan mudah keluar masuk dermaga saat melaut.
• 180 Siswa-siswi SMP Se-Aceh Besar Ikut Sosialisasi Antinarkoba, Ini Harapan Kapolres dan Kadisdik
• Pangkalan Elpiji 3 Kg Membandel Bisa Ditutup, Warga Terpaksa Antre Berjam-jam tapi tak Dapat Jatah
• BNK Diminta Petakan Wilayah Peredaran Narkoba di Aceh Barat
"Jika muara tidak dikeruk, setiap hari ada boat yang patah welnya, bahkan ada nelayan yang terancam hilang pekerjaan, karena tidak bisa melaut," demikian terang Abdullah.
Pantauan Serambinews.com, Kamis (31/10/2019) sore, tampak puluhan boat nelayan baik boat pancing maupun boat pukat, tampak bersandar di dermaga Kuala Jeumpa.
Sementara dermaga atau muara juga sudah sangat dangkal serta beberapa bagiannya airnya sudah kering, sehingga boat tidak bisa berlayar.
Selain itu, beberapa nelayan juga tampak memperbaiki mesin boat dan jaring ikan di dermaga.(c38)
