Kupi Beungoh

Sultan Iskandar Muda di Mata Warga Khasmir, Pemimpin Muslim yang Saleh dan Sadar Akan Tuhan

Kali ini, Aqib menulis tentang kiprah dan peran Sultan Iskandar Muda dalam menyebarkan Islam di Nusantara

Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM/Handover
Aqib Farooq Mir adalah pemerhati sejarah Aceh asal Khasmir yang diduduki India 

AQIB Farooq Mir, warga Khasmir yang diduduki oleh India, kembali menulis tentang sejarah Aceh.

Aqib yang menikah dengan Afiqah, perempuan asal Aceh Utara, mengaku sangat kagum dengan sejarah Aceh yang pernah tercatat sebagai salah satu Kerajaan Islam besar di dunia.

Kali ini, Aqib menulis tentang kiprah dan peran Sultan Iskandar Muda dalam menyebarkan Islam di Nusantara, terutama di Sumatera bagian utara dan Semenanjung (Malaysia).

Berikut artikel Aqib Farooq Mir tentang sosok Iskandar Muda.

Iskandar Muda lahir pada 1583 dan meninggal pada tanggal 27 Desember 1636.

Ia dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting di Aceh.

Ia juga disebut Alexander Muda karena pada masa pemerintahannya Aceh adalah negara yang kuat dan terkaya di Kepulauan Melayu.

Aceh menjadi pusat pembelajaran dan perdagangan Islam internasional di bawah kesultanan Iskandar Muda.

Ayah Iskandar, Mansur Syah, putra Sultan Abdul Jalil, putra Sultan ketiga Aceh Darussalam Alauddin al-Kahar.

Ibunya Puteri Raja adalah putri dari kesepuluh sultan Aceh.

Iskandar Muda kuat secara fisik, bijaksana dalam taktik pertempuran, dan yang lebih penting dia sangat bertekad untuk melindungi agamanya dan rakyatnya.

Menurut sumber di Aceh, Iskandar Muda memiliki hubungan yang sangat baik dengan Kekaisaran Ottoman.

Dia pernah mengirim armada kecil tiga kapal ke Istanbul.

Ketika kapal kembali ke Aceh, mereka diberikan pasokan senjata beserta 12 ahli militer.

Para pakar militer ini disebut sebagai pahlawan Aceh.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved