Kupi Beugoh
Jangan Adu Otot dengan Guru
Sejatinya kita sebagai orang tua/wali anak yang dididik oleh tangan-tangan dingin mereka, menjadi benteng terdepan untuk membela para guru.
Untuk semua para guru, selamat Hari Guru Nasional 2019, terima kasih untuk semua orang yang pernah mendidik kami walau itu satu kebaikan, satu pesan hikmah.
Terima kasih untukmu para guru yang telah bersabar dalam mendidik dan mengajarkan kami, mulai dari cara membaca dan menulis, cara membaca kitab Suci Alquran, berjuang dengan susah payah memahamkan kami matematika, mengajarkan kami tauhid yang benar, ilmu agama dan ilmu ilmu lainnya.
Semoga Allah jadikan itu semua catatan dalam buku amal baikmu, dan jalanmu menuju syurga-Nya.
Untuk guru kami yang sudah duluan meninggalkan kami, semoga dijadikan kuburmu raudhah, taman syurga. Amin.
Bagi guru kami yang masih bersama kami, maafkan kami atas segala kesalahan dan kealpaan, padahal jarakmu tak jauh dengan kami, tapi kami lupa melihatmu, maafkan kami guru.
Untuk kita yang pernah menjadi siswa, yang pernah dididik oleh guru, mari muliakan guru kita, jangan kurangi rasa hormat padanya, apalagi menyimpan dendam dan benci.
Mereka yang telah menuntun kita. Mari kita ingat sepanjang hayat, sampai kapan pun guru tetaplah guru yang harus dimuliakan, tidak ada kata “mantan guru” dalam kamus seorang pelajar.
Terimakasih guru-guruku, semoga Allah menjaga dan memudahkan segala urusanmu. Amin.
*) Muhammad Nasril adalah Kasubbag Informasi dan Humas pada Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh.
KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca Serambinews.com. Setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis.
